Drajat Irawan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur memastikan inflasi harga bahan kebutuhan pokok pasca-Pemilu 2019 dan menjelang Ramadhan tidak terlalu tinggi.
“Inflasi tetap ada, Tapi pada sektor transportasi dan lain-lain. Kalau dari bahan pokok, Insya Allah, kalau saya melihat saat ini, masih aman,” ujar Drajat ditemui di Kantornya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi di Jawa Timur pada Maret 2019 lalu mencapai 0,16 persen. Harga tiga bahan pokok yang mengalami kenaikan yakni bawang Putih 24,69 persen, bawang merah 14,66 persen, dan gula pasir 2,15 persen
Dari tiga komoditi itu, Drajat memastikan sekarang harganya berangsur stabil. Catatan Disperindag Jatim, harga bawang putih jenis kating yang sempat mencapai Rp43 ribu per kilogram, dan jenis sinco yang mencapai Rp31 ribu per kilogram berangsur turun setelah operasi pasar.
“Kami lakukan operasi pasar, terutama yang ada pergerakan agak naik seperti bawang putih. Operasi pasar juga dilakukan di sejumlah kota seperti Malang, Surabaya, Jember, Sumenep, dan Kediri,” kata Drajat.
Setidaknya sekitar 40 ton bawang putih telah digelontorkan dalam operasi pasar itu. Di Kota Malang, Disperindag menggelontorkan 5 ton bawang putih di sejumlah pasar.
Di Surabaya, kata Drajat, Disperindag bersama Bulog menggelontor 18 ton bawang putih. Sedangkan di Jember, digelontor 4 ton, Sumenep 4 ton, Kediri 5 ton, Probolinggo 4 ton, Madiun 4 ton, dan Banyuwangi sebanyak 7 ton.
Drajat menduga kenaikan harga bawang putih beberapa pekan lalu disebabkan keterlambatan pasokan impor. Sekarang sudah stabil karena pasokan sudah terpenuhi.
Selain bawang putih, Drajat mengklaim harga barang pokok lainnya cenderung normal. Seperti beras jenis bengawan yang pada 23 April tercatat Rp11.200 per kilogram, beras mentik Rp10.900 per kilogram, dan beras R4 Rp9.300 per kilogram.
Selain beras, harga daging sapi saat ini tercatat Rp107 ribu per kilogram, daging ayam Rp30.900 per kilogram, telur ayam Rp22 ribu per kilogram, dan bawang merah normal di harga Rp36 ribu per kilogram.
Data Disperindag Jatim juga menunjukkan, cabe kriting Rp23 ribu per kilogram, cabe besar biasa Rp33 ribu per kilogram, dan cabe rawit Rp23 ribu per kilogram. Sementara gula pasir di harga Rp7 ribu per kilogram, tepung terigu Rp8 ribu per kilogram, dan minyak goreng curah Rp10.300 per liter.
“Kita lihat nanti. Ini masih datar-datar saja pergerakannya. Nanti kalau pergerakannya menunjukkan peningkatan harga, kami akan mengadakan operasi pasar,” tuturnya.
Drajat berharap inflasi yang terjadi tidak terlalu tinggi. Sebagai perbandingan, pada Ramadhan dan lebaran tahun lalu, sekitar Juni 2018 inflasi secara menyeluruh tidak terlalu tinggi hanya 0,42 persen.
Tiga komoditi yang saat itu mengalami inflasi antara lain daging ayam ras sebesar 8,22 persen, daging ayam kampung 7,22 persen, dan daging sapi 2,06 persen.(den/tin/rst)