Sejak diluncurkan pada November 2013 lalu, aplikasi mobile milik PDAM Surya Sembada Kota Surabaya ternyata masih belum merebut hati mayoritas pelanggan PDAM Surabaya.
Bambang Eko Sakti Manajer Humas PDAM Surya Sembada Surabaya mengatakan, sebanyak 70 persen pelanggan masih setia menggunakan layanan pengaduan via telepon.
“Ya masih 70-30 lah, 70 itu masih call, berhubungan langsung dengan petugas kami. 30 itu aplikasi,” ujarnya ketika ditemui di JX International Expo, Surabaya, Kamis (4/4/2019).
Ia mengaku, PDAM Surabaya terus menambah fitur dalam aplikasi mobilenya agar makin meningkatkan interaksi dengan masyarakat. Hingga saat ini, terhitung aplikasi mobile milik PDAM Surabaya telah memiliki beberapa fitur yang bisa dimanfaatkan oleh warga.
“Kami sudah (punya, red) aplikasi untuk pengaduan. Aplikasi mobile. Masyarakat bisa mendownload itu. Bisa mengetahui tagihan disitu. Fitur terbaru, baca meter mandiri. Jadi teman-teman bisa memfotokan meter sendiri. Aplikasi pasang baru. Mendaftar lewat aplikasi,” katanya.
Ia mengaku, apabila ada laporan masuk lewat aplikasi maupun kanal-kanal pengaduan lain, pada prinsipnya PDAM Surabaya berkomitmen untuk segera menanganinya. Meskipun begitu, kecepatan penyelesaian tergantung dari masalah yang dihadapi.
“Untuk penanganan, jaraknya masih sangat tergantung masalahnya. Saya gak dapat air karena buntu, itu hanya jam. Petugas kami akan langsung turun. Ada juga penanganan yang butuh waktu lama. Misal, satu kompleks gak keluar airnya,” pungkasnya. (bas/tin/rst)