Eri Cahyadi Kepala Bappeko Surabaya menyatakan, saat ini Pemkot Surabaya sedang menjajaki Moment of Understanding (MoU) dengan pengelola hotel, apartemen, dan mall di Kota Surabaya. MoU ini akan mengatur agar 40 persen dari pekerja di sektor tersebut berasal dari warga Surabaya asli.
“Di Surabaya, berdiri banyak hotel, apartemen, dan mall. InsyaAllah, 40 persen, yang bekerja (disana, red) harus orang Surabaya asli ditunjukkan dari KTP,” ujar Eri pada Kamis (27/6/2019).
Selain itu, Pemkot Surabaya juga akan menjajaki MoU agar produk-produk seperti sabun dan sampo yang ada di Hotel bisa dibuat oleh UMKM-UMKM yang ada di Surabaya. Ia mengaku, respon dari para pengelola usaha tersebut sangat positif. Eri mengatakan, para pengelola siap jika ide ini bisa diwujudkan.
“Ketika Pemkot (dengan UMKM yang ada, red), tidak bisa memenuhi standar, tolak saja. Nah untuk mencapai standar itu, akan ada yang membantu (pendambingannya, red),” jelasnya.
Eri mengatakan, organisasi pengusaha muda seperti HIPMI diharapkan mampu membantu ide ini. Dalam acara pelantikan pengurus HIPMI Surabaya yang digelar pada Kamis (27/6/2019) di Shangri-La Hotel, Surabaya, ia mengajak HIPMI untuk berperan dalam melakukan pelatihan kepada UMKM-UMKM di Kota Surabaya. (bas/dwi/ipg)