Sabtu, 23 November 2024

Tekan Biaya Logistik, Pelindo III Pasok Listrik ke Kapal

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Penandatangan kerja sama Pelindo III dengan sejumlah perusahaan di Kantor Pelindo III, Senin (9/4/2018). Foto: Anggi suarasurabaya.net

Pelindo III memulai babak barunya dalam upaya penghematan energi global. Lewat penandatangan Letter of Intent dan MoC dengan sejumlah perusahaan yang digelar hari ini, Senin (9/4/2018), Pelindo III memantapkan kerja samanya untuk menyediakan fasilitas shore connection kapal.

Ari Askhara CEO Pelindo III mengatakan shore connection kapal merupakan salah satu layanan penyediaan pasokan daya listrik dari dermaga ke kapal. Tujuannya untuk mencukupi kebutuhan listrik pada mesin utama kapal dan mesin bantu kapal. Hal itu, kata Ari, merupakan pertama kalinya di Indonesia. Teknologi ini, diyakini mampu mengurangi biaya operasional kapal sekaligus pelabuhan.

Ari menambahkan, shore connection juga menjadi solusi green port atau penghematan energi yang cukup efisien, khususnya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di sektor maritim. Dengan penerapan shore connection itu, kapal yang sedang bersandar di pelabuhan bisa langsung mematikan mesinnya.

“Teknologi ini sudah ada sejak 11 Maret kemarin dan menjadi yang pertama di Indonesia. Keunggulannya kami bisa hemat BBM. Karena, biasanya kapal bisa menghabiskan sekitar 5 ton BBM per hari. Sementara komponen BBM dalam satu transportasi itu 40 persen. Nah 40 persen itu bisa kami hemat biayanya sekitar 30 persen. Cukup signifikan untuk menurunkan biaya logistiknya,” kata Ari, seusai penandatangan kerja sama, di Kantor Pelindo III, Senin (9/4/2018).

Dalam hal ini, penggunaan shore connection, kata Ari, mempunyai beberapa benefit. Pertama, energy saving karena dapat mengurangi konsumsi bahan bakar kapal pada saat bersandar. Dimana kapal akan mendapatkan pasokan listrik yang ada di dermaga. Sehingga, dapat menyumbang efisiensi biaya energi.

Kedua, cost competitive karena lebih murah apabila menggunakan pasokan listrik dibandingkan dengan BBM. Tarif listrik untuk kebutuhan kapal yaitu Rp 2.150 per kWh. Menurut Ari, harga itu cukup kompetitif, apabila dibandingkan dengan harga BBM.

Ketiga, eco-friendly, karena mengkonversi BBM Auxiliary Engine menjadi elektrifikasi. Tidak hanya menghemat BBM dan menekan biaya logistik, penggunaan teknologi itu juga untuk mengurangi polusi, emisi gas karbon yang berasal dari aktivitas pelabuhan, serta ramah lingkungan.

“Saat ini shore connection sudah dapat dioperasikan untuk melayani kapal petikemas domestik dan kemungkinan ke depannya juga akan melayani kapal petikemas internasional. Kami harap, ini bisa ditiru di sejumlah pelabuhan-pelabuhan. Kami siap berbagi informasi bagaimana caranya,” tambahnya.

Kerja sama penyediaan shore connection itu, dilakukan dengan sejumlah perusahaan, diantaranya PT. Mentari Line, PT. Tanto Intim dan PT. Pelayaran Tempuran Emas Tbk, PT. Meratus Line, dan PT. SPIL.

“Fasilitasnya bagus, kami harapkan ada margin yang selain efisiensi, juga dari sisi pelayaran, bisa memiliki waktu yang lebih baik untuk melakukan perawatan, karena mesinnya dimatikan. Efisiensi yang kami rasakan sekitar 20-30 persen,” kata Rudy Supriadi General Manager Operation PT. Meratus Line, yang telah merasakan manfaat shore connection. (ang/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs