Melemahnya nilai tukar rupiah ternyata tak selalu berdampak buruk, setidaknya bagi Nanda Panji, pengusaha UMKM Budidaya Ikan Cupang di Surabaya ini.
Pasalnya, pengusaha yang juga mahasiswa Teknik Lingkungan di salah satu kampus di Surabaya ini telah berhasil menembus pasar ekspor. Ia telah berhasil mengekspor ikan-ikan beragam warna tersebut hingga ke Swedia, Meksiko, dan Amerika Serikat.
Untuk satu ekor ikan cupang miliknya, ia bisa menjual dengan harga 25 USD hingga 50 USD di pasar Internasional. Sedangkan, di pasar lokal, ia menjual satu ekor ikan cupangnya dengan harga Rp50.000 hingga Rp350.000.
Ditanya komentarnya terkait pelemahan nilai tukar rupiah, sebagai eksportir ia mengaku senang. Pasalnya, transaksi ekspor dilakukan dengan mata uang Dollar yang otomatis menjadi lebih mahal jika di kurskan ke rupiah, terutama ketika nilai tukar rupiah sedang melemah.
“Tapi kalau saya sih, pengennya dollar tidak naik terus. Soalnya kalau dollar makin naik, kebutuhan naik, kita juga gak enak. Untung pribadi, tapi negaranya kasihan,” katanya menegaskan ketika ditanya tentang rupiah yang semakin melemah.
Ia bercerita, dirinya telah menggeluti usaha ikan cupang tersebut selama 1 tahun lebih di rumahnya di daerah Krukah Selatan, Surabaya. Ia juga mengaku, usahanya dulu sempat surut, namun didorong bangkit oleh teman-teman karang taruna Ngagel Rejo.
“Jadi karang taruna berjasa memberikan modal. Sehingga, tiap bulan ngasih ke karang taruna, pekerjanya juga dari karang taruna untuk mengantar ikan, membersihkan air, dan lain-lain,” katanya. (bas/dwi)