Petroliam Nasional Berhad (Petronas) perusahaan minyak dan gas (migas) asal Malaysia berupaya mengenjot produksi minyak dan gas di wilayah kerja (WK) Ketapang, terutama di Lapangan Migas Bukit Tua.
Fasilitas penerimaan darat atau Onshore Receiving Facilities (ORF) Bukit Tua di Kawasan Industri Maspion (KIM), Kecamatan Manyar, Gresik yang dikelola Petronas telah dilengkapi platform pipa dasar laut.
Pipa dasar laut sepanjang 110 kilometer yang terhubung dengan kilang sumur bor itu mampu menyalurkan gas dengan kapasitas 70 mmscfd atau million standard cubic feet per day.
Selain itu, ORF Bukit Tua juga menggunakan unit terapung di lautan, floating production storage and offloading (FPSO) untuk mengambil minyak di laut sekaligus memprosesnya menjadi minyak jadi untuk langsung dialirkan ke Pertamina.
Andiono Setiawan Senior Manager Corporate Affairs & Administration Petronas Carigali Muriah ltd. mengatakan, produksi minyak dari Lapangan Migas Bukit Tua saat ini sekitar 17 ribu barel per hari (bph).
“Kami berharap produksi minyak dapat digenjot hingga hasil optimum 20.000 bph sedangkan produksi gas sekitar 37 mmsfd atau 46 MMBTU,” ujarnya dalam kesempatan Lokakarya Media bersama SKK Migas di ORF Bukit Tua, Gresik, Selasa (8/5/2018).
Khusus gas yang diproduksi dari Lapangan Bukit Tua, Andiono menjelaskan, hasil produksi itu akan dialirkan ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk mendukung penyediaan listrik di Wilayah Jawa Timur (Jatim).
Penyaluran gas ini melalui Petrogas Jatim Utama (PJU) yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim.
Andiono mengatakan, Lapangan Migas Bukit Tua WK Ketapang berhasil mengalirkan minyak bumi pada Mei 2015 silam. Peresmian produksi pertama dari ORF Bukit Tua dilakukan pada 4 November 2015 silam.
Sekadar diketahui, Lapangan Migas Bukit Tua WK Ketapang yang berada di Pantai Utara Pulau Madura Jawa Timur adalah kontrak production sharing contract (PSC) dengan Pemerintah Republik Indonesia.
Kontrak PSC ini telah resmi ditandatangani melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pada 11 Juni 1998 silam.
Andino mengklaim, sejak menguasai WK Ketapang yakni setelah mengambil alih saham ConocoPhillips pada 1 Desember 2000 hingga 25 Juli 2008 silam, kegiatan operasi Petronas menunjukkan kinerja positif.
Setidaknya, kini ada lima struktur atau sumur (well) telah dibor di WK ini yaitu Bukit Tua Selatan, Jenggolo, Bukit Panjang, Payang, dan Teram.(den/tna/ipg)