Sejumlah perajin tempe di Madiun mengeluhkan kenaikan harga kedelai yang menjadi bahan baku utama pembuatan tempe. Perajin tempe menilai naiknya harga kedelai merupakan dampak dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Terlebih banyak perajin yang menggunakan kedelai impor sebagai bahan baku tempe.
Mariyati salah satu perajin tempe di Kelurahan Kelun, Madiun mengatakan sebelumnya harga kedelai berada di kisaran Rp6.500 hingga Rp7.000 per kilogram. Saat ini harga kedelai impor melonjak menjadi Rp7.500 hingga Rp8.500 per kg.
Naiknya harga kedelai yang cukup signifikan tersebut menyebabkan biaya produksi pembuatan tempe ikut mengalami kenaikan.
“Sekarang paling murah jadi Rp7.500. Jadi biayanya juga tambah banyak,” katanya seperti yang disampaikan Risna dari Radio Ge Madiun dalam Jaring Radio Suara Surabaya, Selasa (16/10/2018). (dim/ipg)