Realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur hingga awal Maret baru Rp181.601.272 atau 1,69 persen dari target yang ditetapkan pada 2018 sebesar Rp10.747.060.847.
“Dari total 428.017 lembar SPPT (Surat Pemberitahuan Pajak Terutang), sekitar 5.397 lembar SPPT sudah melakukan pelunasan PBB-P2,” kata Santiyono Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Probolinggo melalui Kepala Bidang Pendapatan Susilo Isnadi di Probolinggo, Senin (12/3/2018).
Menurutnya SPPT baru dibagikan pada pertengahan bulan Februari 2018, namun sudah banyak warga yang melakukan pelunasan PBB-P2 di Kabupaten Probolinggo.
“Hingga saat ini sudah ada dua desa yang lunas, 100 persen. Desa tersebut berada di Kecamatan Kraksaan dan Banyuanyar, sehingga kami ucapkan terima kasih atas dukungan dan partisipasi dari masyarakat yang sudah membayar PBB-P2 sebelum jatuh tempo,” tuturnya seperti dilansir Antara.
Pada tahun 2017, realisasi penerimaan PBB-P2 di Kabupaten Probolinggo mencapai Rp9.946.761.777 atau 87,91 persen dari target Rp11.314.423.818, sedangkan SPPT yang sudah dilunasi mencapai 383.847 lembar dari total SPPT 425.729 lembar.
“Tahun lalu, ada sekitar 208 desa di tujuh kecamatan yakni Kecamatan Sumber, Bantaran, Lumbang, Krejengan, Gading, Sukapura dan Dringu yang lunas PBB-P2 100 persen sebelum jatuh tempo pada 30 September 2017,” katanya.
Lanjut Susilo, pihaknya berharap bisa memanfaatkan potensi yang sekarang belum tergali secara maksimal, namun tetap melakukan upaya intensifikasi dan ekstensifikasi karena masih banyak lahan-lahan yang sudah ditempati bangunan, tetapi masih berbunyi lahan saja.
“Saya mengimbau warga membayar PBB-P2 sebelum jatuh tempo dan berharap meningkat dibandingkan pada realisasi perolehan PBB-P2 pada tahun lalu,” ujarnya. (ant/ino/rst)