Jumat, 29 November 2024

Pemprov Sediakan 31 Ribu Hektare Lebih untuk Sembilan Kawasan Industri Baru

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Soekarwo Gubernur Jatim saat menghadiri public hearing di DPRD Jatim, Rabu (24/1/2018). Foto: Humas Pemprov Jatim

Soekarwo Gubernur Jawa Timur mengatakan, Pemprov Jatim akan membangun sembilan kawasan industri atau wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI) baru di Jawa Timur untuk meningkatkan Provinsi Jatim sebagai provinsi industri.

Pakde Karwo menyatakan hal ini saat public hearing pembahasan raperda Rencana Pembangunan Industri Pro Jatim 2017-2037 di Gedung DPRD Jatim, Rabu (24/1/2018).

Saat ini sudah ada tujuh kawasan industri di Jatim, tersebar di beberapa wilayah. Satu kawasan di Surabaya, tiga kawasan di Kabupaten Gresik, satu kawasan di Kabupaten Sidoarjo, satu kawasan di Kabupaten Mojokerto dan satu kawasan di Pasuruan.

“Tujuh kawasan industri itu berada di atas lahan seluas 4.759,5 hektare. Tapi masih kurang untuk memberikan pemerataan pembangunan di setiap wilayah Jatim. Masih perlu beberapa kawasan industri,” ujar Pakde Karwo.

Soekarwo berencana membangun sembilan kawasan industri baru di beberapa wilayah lain. Di antaranya di Jombang, Tuban, Malang, Lamongan, Banyuwangi, Bangkalan, dan Madiun.

Selain itu juga akan dibangun kawasan industri di wilayah yang sudah memiliki kawasan industri. Seperti di Gresik dan Mojokerto. “Pemprov Jatim akan menyediakan lahan seluas 31.584,78 hektare,” katanya.

Pakde Karwo mengatakan, semakin majunya sektor industri di Jawa Timur akan mendorong terwujudnya pembangunan ekonomi inklusif untuk mengoptimalisasi potensi sumber daya daerah.

“Sekaligus mewujudkan lingkungan usaha yang kondusif dan berkelanjutan. Nah, agar industrialisasi bisa semakin maju harus didukung beberapa hal. Perijinan yang mudah, tersedianya lahan, serta tersedianya SDM dan listrik,” katanya.

Pakde Karwo mengatakan, WPPI juga bertujuan mendorong terbentuknya wilayah yang berperan sebagai penggerak utama pengembangan suatu wilayah.

Adapun beberapa kriteria penetapan WPPI di antaranya memiliki potensi SDA, kelengkapan sistem logistik dan transportasi, penguatan dan pendalaman rantai nilai, kualitas dan kuantitas SDM dan memiliki potensi dalam perwujudan industri hijau.

Upaya memperbanyak kawasan industri di Jatim ini, kata Pakde Karwo, harus diimbangi dengan meningkatnya daya saing di kancah global. Kunci peningkatan daya saing ini adalah SDM yang bagus, pemanfaatan teknologi, inovasi, kreatifitas, serta adanya sumber daya alam.

Ketiga hal itu akan didukung penataan ruang sesuai peruntukan yang meliputi pola ruang dan struktur ruang didukung kebijakan dan regulasi, baik perizinan pengendalian lokasi, investasi, dan pengendalian lingkungan.

Rencana ini, kata Pakde Karwo, akan didukung pembiayaan yang berasal dari penanaman modal asing (PMA), penanaman modal domestik fasilitas, dan penanaman modal domestik non-fasilitas.(den/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 29 November 2024
32o
Kurs