Pemkot Surabaya berencana menambah tiga sentra Usaha Kecil Menengah (UKM) baru di Surabaya untuk memenuhi kebutuhan UKM di Surabaya yang diklaim semakin subur.
Arini Pakistyaningsih Kepala Dinas Perdagangan Kota Surabaya mengatakan, setidaknya saat ini sudah ada tujuh sentra UKM di Surabaya. Pemkot sedang menyiapkan lokasi tiga sentra UKM baru itu.
“Targetnya bulan depan. Satu di KBS (Kebun Binatang Surabaya), di JMP, dan satu lagi di tempat wisata, masih kami matangkan,” kata Arini di keterangan pers yang diterima suarasurabaya.net, Selasa, (20/2/2018).
Dengan tambahan tiga Sentra UKM ini, maka jumlah Sentra UKM yang dibina Pemkot Surabaya menjadi 10 lokasi. Seluruhnya bisa dimanfaatkan masyarakat yang sudah memiliki produk hasil usaha.
“Di sentra ini kami gratiskan biaya sewanya, kami tidak mengambil untung sepeserpun, sehingga kalau harganya produk itu Rp10 ribu, maka kami jual Rp10 ribu,” tegasnya.
Para pelaku UKM yang bisa masuk ke Sentra UKM harus melewati beberapa proses dan persyaratan dari Dinas Perdagangan Kota Surabaya.
Salah satu syaratnya, produk yang akan dipasarkan oleh pelaku UKM harus layak jual. Baik dari segi kualitas, rasa, dan kemasan.
“Paling penting harus disiplin, karena kami sangat gencar soal pemasaran. Baik melalui online maupun offline. Kami juga sarankan mereka untuk mengikuti pahlawan ekonomi atau pejuang muda yang digelar setiap minggu,” tegasnya.
Dinas Perdagangan, kata Arini, juga melakukan re-branding dan redesain Sentra UKM di Surabaya. Seperti di Sentra UKM MERR, kini selalu ada acara untuk menarik pembeli.
“Alhamdulillah, kami berhasil menaikkan omzet para pelaku UKM di sana,” katanya.
Selama 2016, Dinas Perdagangan mencatat transaksi di Sentra UKM MERR sebanyak Rp425,4 juta. Sedangkan pada 2017, tercatat transaksi sebanyak Rp432,2 juta.
Adapun beberapa Sentra UKM lainnya, seperti di Sentra UKM Siola, transaksi meningkat dari Rp740,2 juta pada 2016 menjadi lebih dari Rp1 miliar.
Sedangkan Sentra UKM Cito, dari Rp103,2 juta menjadi Rp141,4 juta, dan Sentra UKM ITC, dari Rp214,2 juta menjadi Rp 261,4 juta.
“November 2017 kami menambah tiga sentra UKM. Di Bandara, Surabaya Nort Quay (SNQ) Pelindo, dan Park and Ride Mayjend Sungkono,” kata dia.
Selama dua bulan hingga akhir 2017 lalu, Dinas Perdagangan mencari transaksi di Bandara Juanda mencapai Rp18 juta, di SNQ sebanyak Rp27 juta, dan di Park and Ride Rp2,5 juta.
“Dari semua catatan transaksi ini, jelas bahwa perputaran ekonomi di Surabaya juga dipengaruhi oleh UKM-UKM yang tumbuh subur,” katanya.(den/rst)