Merespons kenaikan harga beras yang terjadi belakangan ini, Pemkot Surabaya menggelontor beras murah hingga sejumlah 1 ton di lima titik operasi pasar (OP) di Surabaya dalam sehari.
Arini Pakistyaningsih Kepala Dinas Perdagangan Kota Surabaya mengatakan, sampai Selasa (16/1/2018) ini, Pemkot Surabaya terus menggelar OP di lima titik yang akan berpindah-pindah setiap harinya.
Selasa ini OP digelar di Kantor Kelurahan Jeruk, Kecamatan Lakarsantri; di Kantor Kelurahan Sambikerep, Kecamatan Sambikerep; di Kantor Kecamatan Rungkut; di Kantor Kecamatan Gununganyar; dan di Distributor Center Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kecamatan Tambak Sari.
Pemkot Surabaya melalui Dinas Perdagangan menyediakan sebanyak 100 hingga 200 karung beras 5 kilogram selama helatan OP di masing-masing titik untuk dijual ke masyarakat dengan harga yang lebih murah.
“Beras yang kami sediakan harganya hanya Rp9.400 per kilogram. Bandingkan dengan harga beras di pasaran yang sudah mencapai Rp12-13 ribu per kilogram,” katanya dalam keterangan pers yang diterima suarasurabaya.net.
Selain beras, kata Arini, petugas dari dinasnya juga membawa beberapa komoditi pokok seperti gula, daging sapi, minyak goreng, bawang putih, bawang merah, dan beberapa komoditi pokok lainnya yang dibutuhkan masyarakat.
Adapun jadwal OP yang akan digelar Dinas Perdagangan Surabaya pada Rabu (17/1/2018), di lima titik di empat kecamatan, antara lain di Kecamatan Asemrowo, Kecamatan Krembangan, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, dan Kecamatan Benowo.
Sedangkan pada hari Kamis (18/1/2018) OP akan digelar di Kecamatan Mulyorejo, Kecamatan Bulak, Kecamatan Jambangan, dan Kecamatan Dukuh Pakis.
Lalu pada hari berikutnya, Kamis (19/1/2018), OP digelar di Kecamatan Tambaksari, Kecamatan Gubeng, Kecamatan Bubutan, dan Kecamatan Genteng.
“Operasi pasar setiap hari akan dimulai dari pukul 08.00 WIB. Hari ini, animo masyarakat cukup tinggi. Beras yang kami sediakan cepat habis. Karena itu kami akan terus menggelar operasi pasar ini,” tegasnya.
Arini mengklaim, Dinas Perdagangan telah melakukan kegiatan OP serupa sepanjang 2017 lalu dan akan melanjutkannya selama 2018 ini.
Dia mencatat, selama 2017 lalu Dinas Perdagangan Surabaya sudah menggelar OP sebanyak 524 kali. Sedangkan sampai 15 Januari 2018 lalu, sudah sebanyak 20 OP yang digelar di beberapa titik di Kota Surabaya.
Pemkot Surabaya berharap operasi pasar ini mampu mencegah pedagang di pasar memanfaatkan momen kenaikan harga, sehingga harga komoditi di Surabaya, terutama beras bisa kembali stabil.
Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya mengatakan, Pemkot Surabaya telah bekerja sama dengan beberapa pihak dalam menggelar operasi pasar di lima titik tersebut.
Meski demikian, Risma memastikan bahwa dalam kerja sama dengan pihak ketiga itu komoditi yang dijual di operasi pasar harus tetap dijual dengan harga yang lebih murah.
“Rata-rata harganya harus lebih murah. Kalau lebih mahal, ngapaian mengadakan operasi pasar, tidak ada gunanya nanti,” katanya.
Pemkot Surabaya pun, kata Risma, menjual komoditi di Operasi Pasar ini dengan cara yang tidak terlalu resmi, tanpa memakai tenda-tenda dengan tujuan tidak menambah beban operasional.
“Jualannya di kantor-kantor kelurahan dan kecamatan pakai (mobil, red) pick-up. Pokoknya yang penting operasi pasar, supaya harganya tidak naik,” katanya dalam keterangan pers yang sama.(den/ipg)