Pelaku bisnis khususnya sektor riil atau UMKM diimbau jangan mengeluarkan reaksi berlebihan menyikapi pelemahan tukar Rupiah yang terjadi saat ini.
Devie Dosen Fakultas Ekonomi UK Petra mengatakan, menyikapi pelemahan tukar Rupiah tergantung sikap dari pelakunya. Opportunity harus tetap dilakukan.
“Kalau sekarang Dolar sedang menguat sampai sekarang di dalam negeri sendiri masih belum berpengaruh terlalu banyak. Karena itu pelaku bisnis nggak boleh panik,” kata Devie pada Radio Suara Surabaya, Kamis (6/9/2018).
Kata Devie, kondisi saat ini sangat berbeda dengan yang terjadi di tahun 1998 dulu. “Kalau mereka panik makin nggak karuan jadinya. Normal saja tergantung sikap kita melihat masa depan. Indeks keyakinan konsumen kita masih tinggi kok dan pengusaha nggak perlu khawatir,” ujar dia.
Devie menjelaskan, UMKM itu ada dua kelompok. Jika UMKM lebih bergantung pada pergerakan pasar maka akan susah. Tapi kalau UMKM yang berbasis ekonomi kreatif maka akan tetap bisa bertumbuh bagus.
“Pelamahan tajam nilai tukar rupiah kan terjadi saat ini. Jadi mereka yang bahan bakunya dari impor mungkin masih punyak stok kelangsungan produksinya. Kalau pengusaha panik dan melakukan strategi salah akan membuat mereka tenggelam sendiri. Intinya jangan reaksi berlebihan,” katanya.
Devie mengimbau agar pelaku bisnis tetap berpikir optimis karena jika berpikir negatif yang terjadi bisa sebaliknya. (dwi/ipg)