Sabtu, 23 November 2024

Menristekdikti Perkuat Inovasi Perguruan Tinggi dalam Industri Startup

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Menristekdikti melakukan pertemuan dengan PTN dan PTS se-Jawa Timur untuk membahas mengenai penguatan inovasi perguruan tinggi di industri startup. Pertemuan ini berlangsung di Aula Garuda Mukti Kantor Manajemen UNAIR, Kamis (22/11/2018). Foto: Istimewa

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Menristekdikti) melakukan pertemuan dengan perguruan tinggi negeri (PTN) dan swasta (PTS) se-Jawa Timur untuk membahas mengenai penguatan inovasi perguruan tinggi di industri startup. Pertemuan ini berlangsung di Aula Garuda Mukti Kantor Manajemen UNAIR, Kamis (22/11/2018), sekaligus pertemuan yang membahas empat tahun pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

Ainun Na’im Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti dalam kesempatan itu memaparkan kinerja selama empat tahun yang dilakukan oleh Kemenristekdikti. Dijelaskannya, dalam kurun waktu empat tahun itu muncul produk-produk startup yang dikembangkan dari balik meja pendidikan tinggi.

Menurutnya, sebagai bentuk penguatan inovasi perguruan tinggi di industri, Kemenristekdikti menyediakan kerjasama pendanaan untuk pematangan teknologi, fasilitasi proses industrialisasi, mediasi regulasi, serta membangun jejaring dengan stakeholder terkait untuk produk invensi dan inovasi terpilih.

“Tujuannya untuk mendorong hilirisasi teknologi hasil penelitian dan pengembangan (litbang) dan meningkatkan kapasitas industri dalam memanfaatkan hasil litbang dalam negeri,” papar Naim berdasarkan rilis yang diterima suarasurabaya.net.

Di antara produk-produk startup itu adalah PLANSYS (Fastest PHP Web Application Builder) yang dikembangkan PENS Sky Venture; Jagung Unggul Madura-1, Madura-2 dan Madura-3 yang dikembangkan Inkubator Bisnis Universitas Trunojoyo Madura; Safe Walk Petruk (Sepatu Sensor Gerak dengan Modalitas TENS untuk Rehabilitasi Penderita Stroke) yang dikembangkan INBIS PPNS.

Ada pula Joss Kopi Green Coffee (Herbal Slimming Therapy yang Diproses Secara Alami) yang dikembangkan oleh Technopark UPN Veteran Jawa Timur; RILIV (Aplikasi konseling secara online dengan psikolog profesional, berpengalaman, dan berlisensi) yang dikembangkan oleh PENS Sky Venture (Unit Inkubasi Bisnis PENS); dan TRACKID (Smart Device Pelacak Berukuran Kecil dan Tipis menggunakan Teknologi Bluetooth) oleh UPT Inkubator Industri.

Sementara itu, penerima bantuan biaya pendidikan Bidikmisi pun semakin meningkat. Tahun 2018, tercatat sejumlah 302.764 mahasiswa yang menerima bantuan Bidikmisi. Sejumlah 47.899 di antaranya adalah mahasiswa dari Jawa Timur.

Selain itu, Kemenristekdikti juga memiliki Program Adik, kebijakan afirmasi Pendidikan Tinggi melalui kemudahan akses calon mahasiswa dan pemberian bantuan pendidikan untuk masyarakat yang berasal dari daerah Papua dan Papua Barat serta 3T pada berbagai disiplin ilmu. Jumlah mahasiswa Adik meningkat sejak tahun 2015. Dari 2.151 di tahun 2015 menjadi 4.715 di tahun 2018.

Rektor UNAIR mengapresiasi kinerja yang telah dilakukan Kemenristekdikti dalam rangka memajukan pendidikan tinggi di Indonesia. Tentu, SDM yang semakin berkualitas akan memunculkan inovasi dan penemuan yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Forum ini bisa dijadikan ajang diskusi bagi kita, perguruan tinggi, untuk menghadapi tantangan-tantangan ke depan,” terang Prof Moh Nasih Rektor UNAIR.(tin)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs