Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Januari-Februari 2018 mencapai angka rata-rata di atas 1,1 juta orang atau tumbuh 7,99 persen.
Arief Yahya, Menteri Pariwisata (Menpar) dalam keterangan tertulis di Jakarta kepada Antara, Jumat (6/4/2018), menyatakan capaian itu membuatnya optimistis target 17 juta wisman pada akhir tahun ini tercapai.
“Pada awal tahun capaian kunjungan wisman dalam dua bulan pertama Januari-Februari 2018 rata-rata di atas 1,1 juta, pada Februari 2018 sebanyak 1,2 juta wisman atau naik 100 ribu wisman dari capaian pada Januari 2018,” kat Arief Yahya.
Secara kumulatif, jumlah kunjungan pada Januari-Februari 2018 sebanyak 2,3 juta wisman. Jumlah itu mengalami pertumbuhan sebesar 7,99 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Menpar menyambut baik perkembangan ini sekaligus dianggap sebagai pertanda membaiknya kondisi destinasi Bali pasca erupsi Gunung Agung.
Adapun kunjungan wisman pada Februari 2018 sebanyak 1,2 juta di dominasi oleh lima negara yakni Tiongkok, Singapura, Malaysia, Timor Leste, dan India.
Meningkatnya kunjungan wisman dari Tiongkok dan India sebagai lima besar sumber wisman merupakan indikator atas upaya promosi yang dilakukan Kemenpar di kota-kota besar Tiongkok telah menunjukkan hasil positif.
Dampak promosi dan upaya meningkatkan aksesilibitas, khususnya penerbangan langsung atau direct flight dari Mumbay ke Denpasar yang dilakukan oleh Garuda Indonesia, dinilai telah menuai hasil positif dengan meningkatnya kunjungan wisman India ke Indonesia.
“Apapun dinamika yang terjadi terhadap jumlah kunjungan wisman akan dievaluasi semuanya. Kalau ada kenaikan, pasti akan terus dimaksimalkan. Kalaupun ada yang turun juga akan disikapi dan terus diupayakan agar tumbuh. Yang jelas, ini masih ada waktu bagi seluruh pelaku bisnis pariwisata bekerja,” kata Menpar Arief Yahya.
Sementara itu Suhariyanto Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (3/4/2018), menyebutkan bahwa pertumbuhan wisatawan mancanegara pada awal tahun ini menunjukkan tren positif.
Menurutnya hal ini menjadi sinyal bahwa beragam upaya pemulihan citra destinasi pariwisata dan promosi untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisman ada hasilnya.
BPS mencatat sebagai lima besar sumber wisman pada Februari 2018 adalah Tiongkok dengan jumlah 214.427 wisman, Malaysia 205.855 wisman, Singapura 125.153 wisman, Timor Leste 123.777 wisman, dan India 42.680 wisman.
Jumlah kunjungan wisman yang menggunakan moda transportasi udara sebesar 62 persen. Sedangkan yang menggunakan jalur laut dan jalan darat atau pintu perbatasan sebanyak 16 persen.
Khusus untuk kunjungan wisman ke Bali, BPS melaporkan pada Januari dan Februari 2018 sebanyak 353.115 wisman dan 452.423 wisman atau secara kumulatif mencapai 805.538 wisman.
Sebagai penyumbang terbesar kunjungan wisman ke Bali pada dua bulan pertama tahun ini antara lain India sebanyak 55.530 wisman. Hasil ini meningkat hingga 59,08 persen dibandingkan periode yang tahun lalu sebanyak 20.624 wisman.
Kenaikan yang signifikan ini dinilai salah satunya karena adanya penerbangan langsung Garuda Indonesia dari Mumbay ke Denpasar. (ant/tna/dwi)