Sabtu, 23 November 2024

IMF Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia 5,4 persen di 2019

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Kenneth Kang Deputi Direktur Departemen Asia dan Pasifik IMF (pertama kiri) dan Changyong Rhee Direktur Departemen Asia dan Pasifik IMF (ketiga kiri) dalam konferensi pers di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia, Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018). Foto: Antara

Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi ekonomi Asia akan tumbuh 5,6 persen pada 2018 dan 5,4 persen pada 2019, serta mengingatkan untuk terus mewaspadai situasi global.

Changyong Rhee Direktur Departemen Asia dan Pasifik IMF mengatakan Asia telah membuat kemajuan luar biasa dalam beberapa dekade, dan kini berada di garda terdepan dalam konteks pertumbuhan ekonomi secara global.

“Asia menyumbang 60 persen pertumbuhan ekonomi dunia,” ujarnya dalam konferensi pers di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Jakarta, Jumat (12/10/2018).

Inflasi di Asia diperkirakan meningkat menjadi 2,8 persen pada 2018 dan 2,9 persen pada 2019 yang terlihat pada peningkatan harga komoditas, tetapi akan tetap di bawah target untuk beberapa negara.

Di China, fokus pemerintah pada upaya deleveraging untuk menstabilkan keuangan sudah menunjukkan pertumbuhan yang melambat dan kebijakan ini dianggap tepat.

Namun, kebijakan tarif yang diterapkan baru-baru ini telah menciptakan hambatan tambahan.

Pertumbuhan China diprediksi tetap 6,6 persen pada 2018, namun akan menurun di kisaran 6,4 sampai 6,2 persen pada 2019.

Di Jepang, ekonomi diperkirakan tumbuh 1,1 persen pada 2018. Pertumbuhan diprediksi melambat 0,9 persen pada 2019.

Di India, pertumbuhan akan mencapai 7,3 persen tahun ini dan 7,4 persen pada tahun fiskal 2019. Namun perkiraan ini telah direvisi menurun sebesar 0,1 dan 0,4 persen setelah memperhitungkan kenaikan harga minyak, pengetatan kondisi keuangan global, dan peningkatan ketegangan perdagangan.

Sementara di Asia Tenggara, dilansir Antara, pertumbuhan ekonomi diprediksi melambat namun tetap stabil, disebabkan faktor eksternal yang kurang mendukung.

Indonesia, misalnya, akan mempertahankan pertumbuhannya pada 5,1 persen untuk 2018 dan 2019.

“Pertumbuhan di sebagian besar kawasan, termasuk negara-negara kecil dan negara-negara kepulauan Pasifik diprediksi tetap kuat,” ujar Rhee.

Meski demikian, IMF mengingatkan negara-negara Asia Pasifik untuk mewaspadai situasi global yang semakin menantang.

Penguatan dolar AS, kenaikan suku bunga AS, dan harga minyak dunia, serta ketegangan perdagangan telah berkontribusi pada melambatnya aktivitas keuangan dan melemahnya kepercayaan bisnis.

“Headwinds ini telah memunculkan tekanan untuk negara-negara berpendapatan menengah, tidak terkecuali Asia,” tutur Rhee. (ant/nin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs