Jumat, 22 November 2024

Harga Minyak Turun Dampak Kekhawatiran Perlambatan Ekonomi Global

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Illustrasi. Foto: Antara

Harga minyak dunia memperpanjang kerugiannya pada akhir perdagangan, Sabtu (22/12/2018) pagi, tenggelam lebih jauh ke rekor terendah sejak Januari 2016. Ini dikarenakan adanya kekhawatiran kelebihan pasokan dan berkurangnya permintaan diperparah potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

Sentimen buruk diantara para pedagang minyak datang bersamaan dengan berlanjutnya aksi jual di pasar saham. Ini merupakan dampak dari para investor yang mempertahankan pandangan bearish pada pertumbuhan ekonomi di tahun mendatang.

Menurut Departemen Perdagangan AS, Jumat (21/12/2018), dilansir Antara, Amerika Serikat melihat tingkat pertumbuhan PDB-nya direvisi 0,1 persen lebih rendah menjadi 3,4 persen pada kuartal ketiga,

Dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan PDB 4,2 persen pada kuartal kedua, revisi yang lebih lemah dari perkiraan itu terutama terseret oleh kemunduran pengeluaran konsumen dan ekspor. Sehingga menambah risiko-risiko penurunan terhadap pertumbuhan mendatang negara itu.

Pasar minyak global sedang bergulat dengan meningkatnya stok, meskipun ada kesepakatan pengurangan produksi 1,2 juta barel per hari antara OPEC dan sekutunya, yang mulai berlaku sejak Januari tahun depan.

Efek potensial dari pengurangan produksi sebagian diimbangi oleh perkiraan yang mengkhawatirkan bahwa produksi tujuh cekungan serpih utama AS diperkirakan akan mencapai 8,166 juta barel per hari (bph) pada Januari 2019, dengan peningkatan terbesar 134.000 barel per hari sejak September.

Saat ini, Amerika Serikat memproduksi 11,6 juta barel per hari, melampaui Arab Saudi dan Rusia untuk menjadi produsen minyak terbesar di dunia.

Dengan semakin dekatnya liburan Natal dan Tahun Baru, para pedagang cenderung mengaktifkan mode risk-off untuk menghindari kerugian tambahan.

Minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari, turun 0,29 dolar AS menjadi menetap di 45,59 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.(ant/tin)

Sementara patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari, turun 0,53 dolar AS menjadi ditutup pada 53,82 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.(ant/tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs