Rhenald Kasali, pakar ekonomi dan bisnis, menilai, digitalisasi adalah salah satu cara meningkatkan efektivitas dan produktivitas usaha. Perusahaan yang selalu menyalahkan daya beli dan tidak melakukan digitalisasi adalah perusahaan yang tidak efisien.
“Negara-negara tetangga telah menampakkan kejayaannya di dunia global, melalui transformasi besar-besaran di dunia digital. Masyarakat Indonesia perlu diyakinkan tentang keuntungan ekonomi digital,” kata Rhenald Kasali kepada Suara Surabaya, Sabtu (20/10/2018).
Pendiri Rumah Perubahan Indonesia ini mencontohkan, pembangunan yang dilakukan China bisa murah karena banyak hal mereka lakukan melalui bantuan digital. Mereka mampu melakukan tracking logistik dan sensor sehingga mereka bisa memonitor secara langsung proyek pembangunan di negara lain tanpa perlu turun lapangan.
Sementara, penerapan digitalisasi pada berbagai sektor usaha di Indonesia sendiri, menurut Rhenald, masih belum optimal.
Adanya keluhan sejumlah rumah sakit yang belum dibayar oleh BPJS, ditengarai karena belum rapinya administrasi di rumah sakit tersebut. Padahal yang sebenarnya terjadi, bukan karena BPJS belum membayar, tapi karena administrasi rumah sakit yang berantakan. Masih menggunakan kertas atau tidak digital.
“Andaikan mereka mengupayakan digitalisasi, itu akan menghemat waktu, tenaga, kerumitan, dan sebagainya yang menjadikan lebih produktif,” kata dia.(nin/iss/ipg)