Para nelayan di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, dilanda paceklik karena tidak bisa melaut akibat cuaca buruk yang terjadi dalam sebulan terakhir.
“Kami terpaksa melego jangkar karena saat ini cuaca sedang tidak bersahabat,” ujar Hamim, Ketua Paguyuban Nelayan Janor Koneng Bangkalan, Sabtu (10/3/2018).
Warga Kampung Lebak, Kelurahan Pangeranan, Kecamatan Bangkalan ini menuturkan saat ini para nelayan di Bangkalan nyaris tidak beraktivitas di laut akibat cuaca buruk.
“Meski ada sebagian diantara kami yang memaksa melaut, tapi hasil tangkapan ikan sangat sedikit,” ujarnya.
Sebagian nelayan di kampungnya, sambung dia, terpaksa beralih pekerjaan menjadi kuli bangunan, bahkan ada yang menarik becak.
Ia menjelaskan, saat ini ada sekitar 200 lebih nelayan kampung Lebak, yang berpangkalan di sepanjang muara kali Bangkalan sisi selatan yang memilih melego jangkar atau libur melaut.
Antara melansir, hal serupa dilakukan ratusan nelayan di Kampung Bandaran, Kelurahan Pajagan yang berpangkalan di seberang tepian sungai sisi utara.
“Biasanya mereka kembali melaut ketika cuaca ekstrem di semua perairan Selat Madura dan Laut Jawa terlihat agak cerah,” ujar Hamim.
Pertimbangan lain para nelayan tidak melaut karena ada imbauan Pemkab Bangkalan. Hamim menuturkan, belum lama ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Perikanan Bangkalan menyampaikan siaran tentang potensi cuaca buruk.
“Jadi, para nelayan memilih untuk tidak melaut karena siaran dari Pemkab Bangkalan yang disampaikan melalui media sosial itu,” katanya.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari ini, para nelayan di Bangkalan ini, terpaksa menggadaikan barang-barang berharga miliknya.
“Kami ini kan bergantung dengan hasil tangkapan. Kalau tidak bekerja seperti ini, kami terpaksa menggadaikan barang-barang berharga dan tabungan kami,” kata nelayan lain di Kampung Lebak, Mathari.
Abdul Rasjid Kepala Dinas Kelautan Pemkab Bangkalan menyatakan, pihaknya selalu menyampaikan informasi terkait potensi cuaca buruk berdasarkan Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BKMG) Tanjung Perak, Surabaya.
“Ini semata-mata kami sampaikan agar mereka selamat dan tidak terjadi kecelakaan laut,” katanya.
Total jumlah nelayan di Bangkalan sebanyak 10.423 orang. Mereka tersebar di 10 kecamatan, yakni Kecamatan Tanjung Bumi, Sepulu, Klampis, Arosbaya, Socah, Kamal, Labang, Kwanyar, Blega, dan Modung. (ant/ino)