Central Business District (CBD/Pusat Bisnis) seluas 25 hektare milik Puncak Grup di Surabaya Barat ditargetkan tuntas pada 2019 mendatang.
Puncak CBD yang diperkirakan senilai Rp5-6 triliun ini akan menjadi superblock yang terdiri dari ruko, mal, hotel, convention hall, modern market place dan officer tower.
Tahap pertama pembangunan proyek sejak 2014 lalu, untuk 257 unit ruko dan 3 tower apartemen dengan jumlah 4.500 unit flat, sudah mencapai 46 persen.
Pengerjaan proyek ini dilakukan oleh PT Wijaya Karya (Wika) Gedung, perusahaan konstruksi anak perusahaan Wika Holdings.
Muhammad Yusuf Manager Proyek Puncak CBD mengatakan, akan ada lima tahap pembangunan CBD di Surabaya Barat itu yang diperkirakan tuntas pada 2019 mendatang.
“Di tahap awal ini, dari tiga tower yang dikerjakan, tower A sudah topping of 44 lantai, tower B sudah lantai ke-19, tower C mencapai lantai ke-21. Ruko yang dikerjakan sudah 180 unit dari total 257 unit,” katanya, di Resto Nine, Surabaya, Selasa (15/8/2017).
Nariman Prasetyo Direktur Utama Wika Gedung mengatakan, proyek CBD Surabaya ini adalah proyek terbesar yang dikerjakan perusahaannya, yang akan segera melakukan initial public offering (IPO) dalam waktu dekat.
“Proyek ini adalah repeat order dari Group Puncak pada proyek sebelumnya di Surabaya. Sebagai total solution contractor kami kembali dipercaya mengerjakan proyek CBD ini,” katanya.
Wika Gedung sebelumnya telah menggarap Puncak Permai di Surabaya pada 2009 silam. Ini menjadi proyek pertama Wika Gedung di Surabaya, yang dilanjutkan dengan pembangunan Puncak Bukit Golf Surabaya.
“Proyek CBD ini nantinya akan menjadi landmark Kota Surabaya yang kian tumbuh pesat,” ujar Nariman.(den/ipg)