Sebagian besar ekspor daging dan ikan olahan dari Bali diserap pasaran Amerika Serikat yakni 92,62 persen dari total nilai komoditas tersebut sebesar 1,128 juta dolar AS selama bulan Mei 2017.
“Sisanya 7,37 persen hasil olahan industri perikanan di Pengambengan Kabupaten Jembrana itu diserap berbagai negara lainnya,” kata Adi Nugroho Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali di Denpasar seperti dilansir Antara.
Ia mengatakan devisa hasil pengapalan daging dan ikan olahan dari Bali itu meningkat 502.227 dolar AS atau 81,35 persen dibanding bulan sebelumnya, karena pada April 2017 hanya mampu menghasilkan 622.175 dolar AS.
“Demikian pula dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya meningkat 79.423 dolar AS atau 7,57 persen, karena pada Mei 2016 pengapalan daging dan ikan olahan itu hanya menghasilkan 1,048 juta dolar AS,” ujar Adi Nugroho.
Ia menambahkan ekspor daging dan ikan olahan itu hanya mampu memberikan kontribusi 2,22 persen dari total ekspor Bali yang mencapai 50,84 juta dolar AS selama bulan Mei 2017, meningkat 10,758 juta dolar AS atau 26,84 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 40,082 juta dolar AS.
Selain daging dan ikan olahan, Bali juga mengekspor ikan dan udang sebesar 11,861 juta dolar AS selama bulan Mei 2017 meningkat 1,736 juta dolar AS atau 17,15 persen dibanding bulan April 2017 tercatat 10,125 juta dolar AS.
Namun dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya pengapalan ikan dan udang itu merosot 487.855 dolar AS atau 3,95 persen, karena Mei 2016 menghasilkan sebesar 12,349,4 juta dolar AS.
Ikan dan udang tersebut merupakan hasil tangkapan perusahaan perikanan yang mangkal di Pelabuhan Benua, Kota Denpasar maupun hasil tangkapan nelayan setempat, disamping untuk memenuhi konsumsi masyarakat dan wisatawan mancanegara dalam menikmati liburan di Pulau Dewata.
Ekspor ikan dan udang dari Bali tersebut dinilai mempunyai prospek yang sangat cerah di masa mendatang sehingga Dinas Perikanan dan Kelautan setempat bertekad untuk meningkatkan produksinya. (ant/dwi)