Jumat, 22 November 2024

Penjualan Online Terus Tumbuh, Pembantaian Barang-barang yang Dijual Offline

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Ilustrasi

Lesunya bisnis ritel konvensional terlihat dari penjualan online terus bertumbuh 5-10 persen setiap harinya. Dengan begitu menunjukkan sebuah pembantaian barang-barang yang selama ini dijual offline.

Kresnayana Yahya Enciety Business Consult mengatakan, fenomena ini terjadi karena saat ini sudah termasuk era gadget sehingga terjadi pergeseran dan perpindahan gaya berbelanja.

Penjualan online 1 hari, kata dia, memakan penjualan 50 mall. Banyak barang yang sudah bisa dibeli online. Aksesnya bukan lagi mall, tapi akses mall dalam bentuk aplikasi. Contoh, restoran kalau tidak masuk dan berbenah dengan branding baru sudah dipastikan tergusur.

“Kita sekarang ini hidup yang serba realtime, on demand dan on location dimana saja. Kalau dulu orang rela antre berjam-jam sekarang sudah tidak bisa lagi. Dulu elektronik bisa untung Rp50 ribu perunit tapi sekarang mereka hanya untuk Rp10 ribu saja sudah susah,” kata Kresna pada Radio Suara Surabaya, Kamis (20/7/2017).

Kata Kresna, gaya hidup dan gaya belanja orang sudah berubah karena integrasi dengan IT sudah tidak bisa ditawar. Anak muda sekarang tidak hidup 20 tahun lalu, jadi apa yang dikenal orang tuanya pasti tidak dikenal anak-anaknya.

Tapi, kata Kresna, banyak pebisnis yang masih belum sadar dengan fenomena ini. Saat ini bisnis tidak lesu tapi berpindah.

Sekarang ada tren baru, Alibaba dan Amazon membeli mal-mal sepi untuk diubah menjadi sebuah tempat yang cocok dengan zaman sekarang. Contoh lain, jual bahan bangunan sekarang sudah bisa lebih cepat dan lebih murah lewat online. Bisnis online yang besar-besar itu sudah terpercaya tapi bukannya individual online tidak bisa jalan.

“Sikap resistensi itu contoh dari mereka yang lambat belajar. Kita harus berubah dan pemerintah juga harus beradaptasi. Bisnis ritel konvensional harus sudah mulai inovasi, kalau nggak hanya tunggu waktu. Selamat beradaptasi,” ujarnya. (dwi/ipg)

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs