Roy Nicholas Mandey Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengatakan bahwa pelaku usaha harus mengadopsi kemajuan tekonologi digital.
“Digital store merupakan era global dan tidak bisa dibendung. Karena itu para peritel harus mengubah mindset bisnis mereka dan beradaptasi dengan perubahan konsumen,” katanya kepada Radio Suara Surabaya, Rabu (6/12/2017).
Karena itu, kata Roy, hampir 90 persen peritel yang tergabung dalam Aprindo sudah mengkombinasikan bisnis offline dan online.
“Lanskap bisnis ke depan, pasti digital ekonomi akan tambah menguat. Hampir semua model bisnis akan mengarah ke digital. Tahun 2020 nanti akan sangat cemerlang untuk digital ekonomi. eluang di era digital sangat besar termasuk memanfaatkan payment gate away yang bisa meningkatkan PDB kita,” ujarnya.
Menurut Roy, untuk menyonsong era digital tersebut, pemerintah harus memperluas infrastruktur digital. Jangan hanya konsentrasi di kota dan Pulau Jawa.
“Kami terus berusaha memfasilitasi peritel lokal yang merupakan pemain lama dan kadang bisnis mereka warisan dari orang tuanya. Mereka harus tahu info-info tentang perkembangan pasar,” kata dia.
Sementara, peritel lainnya juga masih perlu proses adaptasi dan butuh waktu, terutama bagi mereka yang ada di Indonesia timur.(iss/ipg)