Nilai investasi Singapura di Jawa Timur hingga saat ini masih menduduki peringkat kedua setelah Jepang. Berbagai upaya terus dikakukan sehingga peningkatan investasi dari Singapura serta pengiriman ekspor barang ke Singapura diharapkan terus meningkat.
“Kita jalin kerjasama dengan berbagai negara, dan akan terus kita tingkatkan salah satunya dengan Singapura,” kata Soekarwo Gubernur Jawa Timur usai menerima kunjungan Duta Besar RI untuk Singapura, di Gedung Negara Grahadi, Selasa (11/4/2017).
Menurut Soekarwo, peningkatan kerjasama perdagangan dengan Singapura akan dilakukan melalui berbagai cara di antaranya melalui jalur diplomatik.
“Kita ekspor terbesar (ke Singapura) di sektor perhiasan, kedua furniture, dan ketiga farmasi sebagai pemain baru. Kita akan terus meningkatkannya,” kata dia.
Ia menjelaskan, nilai ekspor perhiasan Jawa Timur ke Singapura mencapai US4,3 miliar dollar.
Selain perhiasan, Jawa Timur saat ini juga menjajaki kerjasama khususnya pada bidang packaging (kemasan) produk. “Produk kita sangat bagus dan disukai pasar. Namun kita masih kalah dalam hal kualitas packanging. Ini bisa dikerjasamakan dengan Singapura untuk meningkatkan nilai tawar di pasar,” tuturnya.
Sementara itu, Ngurah Swajaya, Dubes RI untuk Singapura, mengatakan, kerjasama Singapura dengan Indonesia sudah berjalan cukup bagus.
Dalam rangka 50 tahun hubungan diplomatik ini, pihaknya juga menyampaikan rencana kerjasama dengan empat perguruan tinggi di Indonesia yang berada di Yogyakarta, Surabaya, Medan, dan Manado.
Dari sektor investasi Singapura ke RI, kata Ngurah, setiap tahunnya mengalami peningkatan. “Kami mencatat ada kenaikan investasi sebesar 55 persen di tahun 2016 dibanding 2015. Potensi yang bisa dikerjasamakan di Jatim salah satunya sektor pariwisata,” kata dia.
Ia mencontohkan, tujuan wisatawan dari Eropa ke Singapura hanya tiga hari. Namun dari pengamatannya, wisatawan berlibur mencapai satu minggu bahkan lebih, sehingga bisa dilakukan join destination (kerjasama tujuan wisata) dengan konsep travel wisata Singapura plus Indonesia.
Pakde Karwo juga menyambut baik rencana join destination tersebut. “Kalau wisatawan tiba di Juanda bisa ke Malang atau ke Bromo yang lokasinya dekat. Untuk jalan tol menuju Malang, akan selesai tahun 2018 akhir, sehingga bisa lebih mudah untuk akses ke lokasi wisatanya,” ujar Pakde Karwo. (fik/iss/ipg)