Sabtu, 23 November 2024

Industri Kreatif Jadi Masa Depan Indonesia

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Presiden Joko saat membuka International Handicraft Trade Fair (Inacraft) ke-19 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Rabu (26/4/2017). Foto: Jose suarasurabaya.net

Joko Widodo Presiden meyakini bahwa industri kerajinan dan industri kreatif Indonesia akan membawa peranan penting dalam menunjang perekonomian di Tanah Air.

Mengingat perkembangan industri kerajinan dan industri kreatif Tanah Air tumbuh secara menakjubkan. Hal ini disampaikan Presiden Joko saat membuka International Handicraft Trade Fair (Inacraft) ke-19 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Rabu (26/4/2017).

“Saya meyakini bahwa masa depan Indonesia akan ada di industri kerajinan dan industri kreatif,” tutur Presiden

Keyakinan tersebut setelah melihat di Indonesia sangat banyak pengrajin kecil dan besar yang dapat menghasilkan karya-karya berkualitas internasional.

Mulai dari bentuk kerajinan tangan, ada film, ada musik, ada aplikasi digital, modelnya banyak yang sangat unik karena dikerjakan oleh tangan dan kualitasnya sudah berada pada sebuah standar yang dinilai sangat baik.

Namun, Kepala Negara tidak ingin berpuas diri. Berdasarkan pengalamannya saat menjadi pengrajin dan pengusaha beberapa tahun silam, Presiden memahami betul bahwa tantangan yang dihadapi para pengusaha adalah proses promosi dan pemasaran yang belum digarap dengan baik.

“Masih sering produk-produk yang baik itu sulit diakses oleh pembeli. Bahkan, masih ada juga pembeli yang tidak tahu bahwa produk-produk kerajinan Indonesia, produk-produk kreatif yang dicarinya itu berada di Indonesia. Banyak yang belum tahu,” kata Presiden.

Kepala negara mengajak para pengrajin dan pengusaha terus berinovasi dalam menggencarkan promosi. Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk menjangkau pembeli dari negara manapun, di manapun dan kapanpun.

“Kita harus jemput bola kepada pembeli, jangan justru menunggu pembeli datang menemukan kita. Apalagi interaksi dengan pembeli jauh lebih mudah sekarang ini dengan adanya internet, bisa pakai e-dagang, e-commerce, pakai online store, pakai web,” ucap Presiden.

Inacraft sendiri juga bisa dijadikan sebagai ajang promosi bagi para pengrajin. Pameran yang sudah digelar selama 19 tahun tersebut memiliki kekuatan tersendiri di mana seluruh produk yang dipamerkan merupakan produk asli Indonesia.

“Menurut saya, Inacraft adalah tempat yang paling baik untuk berpromosi. Karena dengan Inacraft penjual dan produsen ini bisa berhubungan langsung dengan pembeli dari pasar internasional,” ujarnya.

Presiden berpesan agar para pengusaha terus memperhatikan kualitas produk kerajinannya guna meningkatkan penjualan. Sejumlah kriteria disebutnya dalam kesempatan tersebut, di antaranya ialah produk harus sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan oleh pembeli (on spec), harga jual harus sesuai dengan anggaran yang ada di masyarakat dan di pembeli (on budget), serta pengiriman produk juga harus tepat waktu (on time delivery).

“Kalau tiga hal ini bisa kita kerjakan, saya yakin kenaikan pembelian produk-produk kerajinan dari negara kita akan semakin naik. Dan juga jangan melupakan mengenai kemasan, yang dibuat sebagus mungkin, semenarik mungkin. Ini penting karena sering kali kemasan itu bisa membuat pembeli jatuh cinta pada pandangan pertama,” ujar Presiden.

Setelah membuka secara resmi Inacraft 2017, Presiden didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Mufidah Jusuf Kalla Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional periode 2014-2019 serta Enggartiasto Lukita Menteri Perdagangan,
AAGN Puspayoga Menteri Koperasi dan UKM dan Triawan Munaf Kepala Badan Ekonomi Kreatif berkeliling melihat pameran.

Sedangkan total ekspor untuk produk dari industri kerajinan dan industri kreatif mencapai Rp852 Triliun. “Rp852 Triliun sebuah angka yang tidak kecil,” kata Presiden. (jos/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs