Jumat, 1 November 2024

Ekspor Sektor Perikanan Indonesia Meningkat Sementara Impor Menurun

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Pedagang mengangkut ikan menggunakan becak di Tempat Pelelangan Ikan, Pelabuhan Lampulo, Banda Aceh, Senin (20/4/2015). Foto: Antara

Susi Pudjiastuti Menteri Kelautan dan Perikanan mengatakan, pembangunan sektor kelautan dan perikanan berada di jalan yang benar yang terlihat dari jumlah ekspor yang terus meningkat sedangkan jumlah impor terus menurun setiap tahunnya.

“Meski ekspor-impor global sedang lesu, sektor perikanan Indonesia tetap tumbuh ekspornya, impornya tetap turun,” kata Menteri Susi dalam konferensi pers di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Selasa (17/1/2017).

Menurut Susi, hal tersebut menyiratkan bahwa sektor yang terkait dengan kementerian yang dipimpinnya adalah on the right track (di jalan yang tepat).

Menteri Kelautan dan Perikanan meyakini, bila kondisi cuaca pada tahun 2017 ini membaik, maka produksi perikanan tangkap nasional juga bakal membaik.

Menteri Susi mengungkapkan bahwa sejumlah program pembangunan yang dilakukan pada 2017 bertujuan mengentaskan kemiskinan nelayan serta menargetkan agar pertumbuhan Produksi Domestik Bruto (PDB) sektor perikanan tahun ini bisa mencapai angka 9 persen.

Sebelumnya, Nilanto Perbowo Direktur Jenderal Peningkatan Daya Saing Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengatakan ekspor perikanan nasional mengalami peningkatan sebesar 4,96 persen. “Saat ini pasar ekspor kita sedang bagus di Amerika Serikat dan Jepang,” kata Nilanto Perbowo di Jakarta, Jumat (30/12/2016).

Nilanto memaparkan, berdasarkan data yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) jenis komoditas perikanan yang melejit di pasar ekspor di antaranya cumi, sotong, gurita, dan udang.

Dia mengungkapkan, untuk ekspor komoditas cumi, sotong dan gurita mencapai peningkatan 61,64 persen dibandingkan tahun sebelumnya, serta udang meningkat 5,86 persen.

Sementara itu, Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) KKP berhasil mempertahankan angka penolakan ekspor hasil perikanan per negara mitra di bawah 10 kasus yang merupakan indikator kinerja utama BKIPM.

Rina Kepala BKIPM KKP di Jakarta, Rabu (11/1/2017), menyatakan terkait peningkatan daya saing ekspor, BKIPM juga berhasil menambah perkembangan Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang memenuhi persyaratan ekspor pada periode tahun 2015-2016.

BKIPM berhasil memenuhi target jumlah UPI yang memenuhi persyaratan ekspor yaitu dari target sebanyak 575 UPI telah terealisasi sebanyak 663 UPI.

Dia mencontohkan, jenis UPI yang terdaftar di negara mitra di Kanada dari 159 pada tahun 2015 menjadi 171 pada 2016.

Sementara jenis UPI yang teregister di Uni Eropa dan Norwegia meningkat dari 208 pada 2015 menjadi 220 pada 2016, dan di China dari 423 pada 2015 menjadi 476 pada 2016.

Sedangkan rencana kerja BKIPM KKP tahun 2017 adalah kurang dari 10 penolakan ekspor hasil perikanan per negara mitra, sebanyak 675 unit usaha perikanan yang memenuhi persyaratan ekspor, sebanyak 76 persen dari tingkat kepatuhan pelaku usaha kelautan dan perikanan, serta 10 persen peningkatan PNBP.(ant/iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Jumat, 1 November 2024
29o
Kurs