Pemkot Surabaya, kemarin, Kamis (26/1/2017), telah mengumumkan bahwa foto udara dan peta lidar yang dikerjakan sejak 2016 lalu sudah selesai. Dalam waktu dekat, masyarakat Surabaya bisa mengaksesnya, termasuk para investor.
Ery Cahyadi Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (Dinas Cipta Karya) Kota Surabaya memastikan, investor dapat memanfaatkan informasi dalam foto dan peta lidar tiga dimensi itu.
“Kami nanti akan memasukkan informasi ketinggian bangunan. Jadi ketahuan, ada berapa bangunan tinggi di Jl. HR Muhammad misalnya. Oh ternyata di sana sudah ada sekian apartemen, ada hotel. Jadi kalau mau investasi, mungkin selain itu, mungkin rumah makan,” katanya.
Peta tiga dimensi dan peta lidar yang diambil dengan metode foto udara itu, kata Ery, memungkinkan investor melihat langsung potensi-potensi investasi yang ada di Surabaya.
“Sehingga pada waktu menata investasi, mereka sudah tahu, potensi mana yang bisa dikembangkan, potensi apa yang bisa dilakukan dan usaha apa yang harus saya buka di sana,” ujarnya.
Dengan adanya peta itu, investor tidak perlu lagi datang ke Pemkot menanyakan informasi di suatu wilayah. Selama ini, Ery mengatakan, Pemkot Surabaya sendiri kurang bisa memberikan kepastian investasi untuk investor.
“Kalau sudah terbuka seperti ini, investor akan tahu, oh saya bisa investasi di sini. Pemerintah kota, untuk membangun kota ini, juga perlu untuk menarik investor,” ujarnya.
Dengan adanya peta tersebut, Dinas Cipta Karya berharap ada investor yang tertarik di bidang pembanguan. Dengan begitu, Pemkot Surabaya bisa menggabungkan investasi itu dengan pekerjaan infrastruktur di Surabaya.(den/iss)