Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik Divisi Regional Nusa Tenggara Timur mendatangkan sembilan ton bawang dari Jawa Timur untuk menstabilkan harga bawang di pasaran NTT.
“Sembilan ton bawang tersebut terdiri atas tujuh ton bawang putih dan dua ton bawang merah. Semuanya berasal dari Jawa Timur,” kata Zulkarnaen Kepala Seksi Humas dan Publikasi Perum Bulog Divre NTT di Kupang, Kamis (8/6/2017) seperti dilansir Antara.
Ia menjelaskan sembilan ton bawang itu tiba di Kupang dengan waktu yang berbeda. Bawang putih tiba di Kupang pada Selasa (6/6/2017) sedangkan bawang merah tiba di Kupang pada Rabu (7/6/2017).
Zulkarnaen menjelaskan, harga bawang putih di pasaran melambung tinggi pascakelangkaan bawang putih di NTT. Harga bawang putih mencapai Rp80 ribu per kg. Sedangkan bawang merah mencapai Rp45 ribu per kg.
“Tetapi jika dibandingkan dengan Bulog selisihnya sangat jauh berbeda dengan di pasaran,” tuturnya.
Dalam setiap operasi pasar, Bulog NTT menjual bawang putih dengan harga Rp38 ribu per kilogram, sementara harga bawang merah mencapai Rp25 ribu per kilogram.
Keberadaan sejumlah bawang putih dan merah yang didatangkan dari Jawa Timur menurutnya dapat membantu menstabilkan harga jual bawang di pasaran yang saat ini sangat tinggi.
Pasokan bawang lokal menurutnya belum mencukupi untuk dibeli oleh Bulog NTT sebab baru tiga daerah di NTT yang menghasilkan bawang. Tiga daerah tersebut adalah Rote, Atambua dan pulau Semau.
“Namun kalau dibandingkan dengan bawang dari Pulau Jawa, kualitasnya kurang bagus,” ujarnya.
Sembilan ton bawang baik merah dan putih tersebut ditargetkan terjual semua hingga akhir 2017. (ant/dwi/ipg)