Para pelaku besar perdagangan dunia, baik Amerika Serikat, China, dan Jepang, akhir pekan ini berkumpul dalam pertemuan Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) di Jenewa, Swiss. Mereka sedang menyusun daftar produk ramah lingkungan yang tarifnya akan dikurangi atau ditiadakan.
Produk-produk ramah lingkungan yang dimaksud meliputi panel surya, kincir angin dan pemantau kualitas udara. “Produk ini bisa membantu mencapai tujuan-tujuan perlindungan lingkungan dan iklim,” klaim WTO sebagaimana dilansir Antara, Minggu (4/12/2016).
Cecilia Malmstroem Komisioner Perdagangan Uni Eropa berbicara dalam pertemuan itu bersama para pejabat senior dari 17 negara, termasuk Michael Froman Perwakilan Dagang Amerika Serikat. “Para pejabat berharap bisa menyelesaikan sebuah perjanjian pada Minggu, tapi tidak ada jaminan,” kata seorang sumber yang dekat dengan WTO.
Pembicaraan tentang Perjanjian Produk Ramah Lingkungan dimulai Juli 2014 berdasarkan sebuah proposal di Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) di Davos, enam bulan sebelumnya.
Malmstroem mengatakan sekitar 300 produk yang berhubungan dengan lingkungan akan dipertimbangkan dalam perundingan di Jenewa. Nilai barang-barang yang diperdagangkan di sektor ini setiap tahun 1.000 miliar dolar AS lebih, menurut data WTO yang dikutip kantor berita AFP.
Juru Bicara WTO Jumat (2/12/2016) waktu setempat mengatakan, bila kesepakatan itu dicapai akhir pekan ini, negara-negara akan membuat daftar pengurangan tarif untuk masing-masing produk. WTO menyatakan manfaat dari kesepakatan apapun akan diperluas bagi seluruh anggotanya.(ant/den/dwi)