Pemerintah Jawa Timur akan mempertemukan ribuan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang produknya siap diekspor dengan belasan pengusaha asal Amerika. Pertemuan berbentuk festival bisnis ini rencannya akan digelar pada Oktober 2016 sekaligus menandai peringatan hari ulang tahun Jawa Timur.
“Kita siapkan seribu UMKM, tapi ini 500 ribu pengusaha UMKM sudah siap. Mereka ini bukan UMKM sembarangan, tapi UMKM yang siap ekspor,” kata Saifullah Yusuf (Gus Ipul), usai menerima kunjungan kerja Konsul jenderai Indonesia di Los Angeles, di ruang kerjanya, Kamis (10/3/2016).
Dalam acara tersebut, Konjen Indonesia di Los Angeles akan menghadirkan importir maupun pengusaha Amerika untuk berdialog dan melakukan hubungan dagang busines to busines dengan pengusaha UMKM Jawa Timur.
Gus Ipul mengatakan, festival ini merupakan salah satu upaya memajukan UMKM sehingga berdaya saing terutama di pasar ekspor. Menurutnya, selama ini produk UMKM Jawa Timur ternyata banyak diminati konsumen yang ada di Los Angeles, Amerika. Namun, keterbatasan produk, distribusi hingga pakcaging menjadikan produk Jawa Timur sangat terbatas jumlahnya di Amerika Serikat, padahal pasar maupun konsumen sangat potensial.
Dari data yang ada, neraca perdagangan Jawa Timur ke Amerika di pada Januari-November tahun 2015 mengalami surplus sebesar US525.38 juta dolar, dengan nilai ekspor sebesar US1.731,61 juta dolar atau menyumbang sebesar 11,33 persen dari total ekspor Jawa Timur.
Komoditi utama ekspor non migas meliputi produk pertanian, pengolahan kayu, makanan dan minuman, pengolahan alumunium, besi, baja hingga mesin otomotif.
Sementara itu, Umar Hadi, Konsul Jenderal Indonesia di Los Angeles, mengatakan bahwa kedatangannya ke Jawa Timur kali ini ingin memantapkan hubungan dagang dan meningkatkan perekonomian Indonesia dan Jawa Timur melalui UMKM Ekspor.
“Ini menindaklanjuti pertemuan sebelumnya dari Wagub Jatim saat berkunjung ke AS. Kami menawarkan proposal kegiatan yang kongkrit yakni sarasehan UMKM Ekspor. Dalam acara tersebut kami akan mendatangkan importir dan pengusaha AS untuk berdiskusi dan melakukan hubungan dagang bersama pengusaha UMKM Jatim,” kata dia.
Ia menegaskan, Konjen AS akan menyiapkan pengusaha dan importir yang bergerak di bidang makanan dan minuman, furnitur dan kerajinan rumahan. Produk makanan dan minuman merupakan pasar yang sangat potensial di Amerika. Tahun 2015 ekspor Indonesia ke AS mencapai US1,5 milliar dolar, jumlah ini naik sebesar 10 persen dari tahun sebelumnya. Diperkirakan pasar makanan dan minuman ini akan terus tumbuh sekitar 4 persen.
Umar menambahkan, untuk produk kayu yang dijadikan furniture juga memiliki potensi yang cukup besar. Tahun 2015 nilai ekspor produk kayu mencapai US495 juta dolar, naik sekitar 3 persen. Diperkirakan lima tahun mendatang jumlah ini akan tumbuh sekitar 3,5 persen. (fik/dop)