Thailand akan menghentikan sementara lelang beras yang diselenggarakan negara untuk menghindari kelebihan pasokan di pasar menjelang panen tahunan pada November, komite beras negara itu mengatakan pada Rabu.
Thailand adalah eksportir beras terbesar kedua di dunia setelah India, dan memiliki persediaan sekitar 8,4 juta ton yang tersisa dari skema pembelian beras di bawah pemerintahan sebelumnya yang dibayar ke petani jauh di atas harga pasar untuk beras mereka, lapor Reuters.
Pemerintahan militer saat ini di Thailand telah berusaha untuk menjual stok dari skema melalui beberapa lelang negara sejak berkuasa pada 2014.
Kekeringan di negara-negara penghasil beras, termasuk Thailand, telah mengurangi pasokan ke pasar global dan memberi pemerintahan Thailand kesempatan untuk mempercepat penjualan tahun ini.
Tapi Thailand berencana untuk menunda lelang negara guna menghindari kelebihan pasokan di pasar, kata Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha, yang juga menjabat sebagai kepala komite manajemen beras.
“Penjualan beras harus ditangguhkan untuk saat ini. Kami harus menunggu panen baru tiba pada November dan melihat apa selanjutnya,” Prayuth mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan komite beras, Rabu (14/9/2016).
Dia tidak mengatakan kapan lelang akan dilanjutkan.
Thailand memperkirakan panen 23,55 juta beras antara Oktober-Desember tahun ini, kata Wiboonrak Ruamrak, kepala departemen perdagangan dalam negeri, kementerian perdagangan.
Pemerintah ingin Bank for Agriculture and Agricultural Cooperatives (BAAC) milik negara dan penggilingan padi membeli sekitar 10 juta ton pada harga pasar keluar dari 23,55 juta ton, kata Wiboonrak, dalam upaya melepas pasar selama tiga hingga empat bulan.
Bank BUMN BAAC akan menyimpan dua juta ton sementara pemerintah akan membantu penggilingan padi membayar untuk menyimpan sisanya delapan juta ton, kata dia.
Junta Thailand telah menjual lebih dari lima juta ton beras dalam serangkaian lelang sejak mengambil kekuasaan pada Mei 2014.
Ia berencana untuk menghabiskan stok pada akhir 2017.
Thailand telah mengekspor 6,57 juta ton beras sejauh tahun ini, kementerian perdagangan mengatakan, Rabu. Pemerintah bertujuan untuk mengekspor total 9,5 juta ton beras tahun ini. (ant/rst)