Permintaan pasar yang semakin tinggi pada tahun kedua dioperasikannya PT Terminal Teluk Lamong (TTL) membuat PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III menambah dua unit peralatan bongkar muat, Ship to Shore (STS) crane untuk melayani proses bongkar muat pada dermaga domestik di terminal peti kemas ramah lingkungan itu.
Reka Yusmara, Kepala Humas TTL mengatakan, kedua STS crane baru bernomor CC04 dan CC05 tersebut sudah tiba sejak Rabu (18/5/2016) lalu. “Kini STS sedang proses diturunkan dari kapal menuju dermaga Terminal Teluk Lamong, kemudian akan dilanjutkan dengan proses commissioning untuk memeriksa kesiapan STS crane sebelum digunakan untuk proses bongkar muat,” ujarnya.
Menurut Reka, STS crane kali ini diklaim berteknologi mutakhir dengan tenaga listrik dan memiliki daya angkat maksimal sebesar 40 ton. Kemampuan jangkauan STS tersebut ke kapal mencapai 14 row atau setara 35 meter.
Melalui penambahan 2 unit STS crane, maka Terminal Teluk Lamong kini telah memiliki 5 unit STS crane domestik dan 2 unit STS crane internasional. “Pada akhir tahun 2016, direncanakan Pelindo III akan kembali mendatangkan 3 unit STS crane tambahan untuk menunjang pelayanan dermaga internasional sehingga total STS crane menjadi 10 unit,” kata Reka.
Sementara itu, berdasarkan data Pelindo III, selama tahun 2015, arus bongkar muat peti kemas di TTL telah mencapai 121.159 TEUs. Sementara itu hingga Maret 2016, kinerja bongkar muat peti kemas triwulan I tercatat sebanyak 57.625 TEUs atau melonjak sebesar 282 persen jika dibandingkan dengan triwulan I tahun sebelumnya yang sebesar 15.086 TEUs. (fik)