Pemerintah Jawa Timur akan menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Selandia Baru guna membuka peluang ekspor-impor industri pertanian. Kerjasama ini akan dimulai dengan datangnya John Key, Perdana Menteri Selandia Baru ke Grahadi, Surabaya, Selasa (19/7/2016).
“Kunjungan ini akan menguntungkan Jatim dan mereka (Selandia Baru),” kata Soekarwo, Gubernur Jawa Timur.
Selandia Baru, saat ini memang melirik Jawa Timur karena pusat perdagangan Indonesia kawasan timur memang berada di Jawa Timur.
Jawa Timur juga dipilih karena pasokan kebutuhan juga sangat lengkap. Hampir seluruh ekspor dari kawasan Indonesia Timur juga melalui Jawa Timur.
Sejak 2011, perdagangan Jawa Timur-Selandia Baru sebenarnya selalu pada posisi minus. Baru tahun ini mengalami surplus Rp124 miliar. Meski demikian, peluang ekspor Jawa Timur ke Selandia Baru masih sangat terbuka.
Sementara itu, share nilai impor nonmigas Jawa Timur dari Selandia Baru hingga Juni kemaren mencapai 0,04 persen. Tiga komoditas utama impor Jawa Timur adalah makanan, barang dari kayu, serta perekat enzim. (fik/dwi)