Pemerintah Jawa Timur dan Selandia Baru sepakat untuk bekerjasama dalam meningkatkan potensi panas bumi (geotermal) serta dalam industri pertanian. Kesepakatan ini diambil setelah John Key, Perdana Menteri Selandia Baru berkunjung ke Grahadi Surabaya, Selasa (19/7/2016).
“Ada dua hal yang kami sepakati untuk segera dilanjutkan dalam pertemuan business to business selanjutnya,” kata Soekarwo, Gubernur Jawa Timur usai menemui Perdana Menteri Selandia Baru.
Dua hal yang disepakati adalah mengenai pemanfaatan panas bumi di Jawa Timur dimana Selandia Baru berencana membantu Jawa Timur untuk meningkatkan potensi panas bumi yang selama ini belum dimanfaatkan dengan baik.
Jawa Timur saat ini memang memiliki potensi panas bumi yang mencapai 3200 mega watt diantaranya bersumber dari Gunung Arjuna, Welirang, Gunung Lawu, Gunung Ijen, Gunung Argopuro serta beberapa titik lainnya.
“Mereka (Selandia Baru) energinya 80 persen dari panas bumi, jadi mereka sudah berpengalaman,” kata Soekarwo. Terkait panas bumi inipula, beberapa pengusaha asal Selandia Baru saat ini juga langsung melakukan pertemuan dengan beberapa pengusaha asal Jawa Timur.
Sedangkan di bidang pertanian, Pemerintah Jawa Timur juga minta adanya pertukaran energi pertanian sehingga mampu meningkatkan produktifas pertanian Jawa Timur.
“Pertanian ini dalam arti luas sehingga tadi juga dibicarakan mengenai daging. Kami jelas tidak mungkin impor daging dari mereka. Yang kami butuhkan sapi betina mereka sehingga bisa berproduksi di sini,” ujarnya.
Sementara itu John Key dalam sambutannya mengatakan ketertarikannya dengan Jawa Timur. “Saya akan mendorong beberapa pengusaha kami untuk investasi di sini,” kata John Key.
Dia mengatakan, kedatangannya ke Jawa Timur kali ini sengaja membawa 22 CEO perusahaan sehingga kerjasama antara Selandia Baru dan Jawa Timur bisa langsung ditindaklanjuti. Jawa Timur sengaja dipilih karena provinsi ini merupakan pusat perdagangan kawasan Indonesia wilayah timur. (fik/iss)