Rupiah terus melemah pasca ledakan bom di kawasan Sarinah, Jl. MH Thamrin, Kamis (14/1/2016) .
Data Bloomberg menyebutkan, pada pukul 12.45 WIB nilai tukar rupiah menunjukkan posisi 13.939 per dollar AS. Pelemahan rupiah hingga siang ini mencapai 0,7 persen.
Sedangkan pada transaksi sebelumnya, posisi rupiah sempat berada di level 13.958 per dollar AS atau melemah 0,9 persen. Kemarin, rupiah ditutup pada posisi 13.835.
Khoon Goh, senior foreign exchange analyst Australia & New Zealand Banking Group Ltd di Singapura mengatakan, rupiah tertekan seiring terjadinya ledakan di Sarinah.
“Kejadian ini menyebabkan pasar cemas. Kita masih belum mengetahui apa yang terjadi, namun investor tidak menyukai ketidakpastian. Kejadian ini semakin menambah ketidakpastian yang ada,” katanya sebagaimana dilansir Kontan.
Masakatsu Fukaya trader Asia and Emerging Market Mizuho Bank Ltd di Tokyo mengutarakan hal senada.
“Kami belum mendapatkan informasi yang cukup mengenai insiden ini. Tapi dia menilai, kejadian ini tidak akan berdampak besar terhadap perekonomian Indonesia. Tidak seperti Thailand, ekonomi Indonesia tidak terlalu tergantung pada pendapatan pariwisata,” paparnya. (den/ipg)