Presiden menyampaikan harapannya itu kepada wartawan usai meresmikan penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) 2016 di Jakarta International Expo (JI-Expo) Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (12/10/2016).
“Harus berani masuk ke pasar-pasar baru yang selama ini tidak pernah kita perhatikan. Misalnya, India dan pasar-pasar di Afrika yang penduduknya lebih dari 80 juta,” kata dia.
Menurut Presiden, untuk saat ini karakteristik produk-produk Indonesia sangatlah tepat bila mulai dipasarkan ke sejumlah negara di Afrika dan negara lainnya seperti India dan Iran yang mulai membuka diri terhadap perdagangan global.
Jumlah penduduk yang sangat besar dan peluang yang tersedia di sana merupakan faktor utama bagi pemerintah untuk mendorong pemasaran ke negara-negara tersebut.
Pemerintah ingin agar produk-produk Indonesia dapat bersaing di pasar yang lebih luas lagi di dunia internasional. Untuk mencapai pasar-pasar tersebut, Presiden berpesan kepada para pelaku UKM untuk memperhatikan desain produk sehingga menambah nilai guna.
Selain soal desain, Presiden Joko Widodo juga menyarankan agar kemasan suatu produk diberikan perhatian khusus. Menurutnya, Indonesia telah memiliki banyak produk, namun sayangnya kemasan dari produk-produk tersebut tidak dibuat dengan baik sehingga gagal menarik perhatian pembeli.
“Ini harus mulai kita perhatikan. Menurut saya, desain dan kemasan ini penting sekali untuk kita bisa masuk ke pasar-pasar ekspor. Misalnya tadi saya lihat keripik pisang. Tadi mulai ada pembenahan di kemasan. Sudah bisa masuk ke Korea, sudah masuk ke Mesir. Ini yang kita perlukan,” tambahnya.
Terkait dengan promosi produk, Presiden memastikan bahwa mulai saat ini pihaknya akan melakukan promosi secara besar-besaran. Promosi besar-besaran yang akan dilakukan tersebut tentunya membutuhkan sejumlah dana dan pengelolaan yang baik. Seorang jurnalis yang saat itu meliput keterangan Presiden sempat menanyakan perihal dana promosi tersebut.
“Dulu ada 17 Kementrian atau lembaga yang mempunyai dana promosi. Itu tidak terintegrasi sehingga tujuannya ke mana, arahnya ke mana menjadi berceceran. Ini sudah mulai kita kumpulkan, jadi tidak bisa tersebar lagi. Nanti akan kelihatan. Fokus, konsentrasi, pasti bisa masuk ke pasar yang diinginkan,” kata.Presiden
Presiden Joko Widodo secara resmi Trade Expo Indonesia (TEI) ke 31, tahun 2016 di JI-Expo Kemayoran.
Gelaran ini diikuti 1.100 pelaku usaha, baik kecil, menengah maupun besar
dari UKM binaan, perusahaan swasta nasional, BUMN, BUMD, pemerintah daerah, hingga Kementrian dan lembaga.
TEI kali ini juga dihadiri sebanyak 15.562 pembeli dari 120 negara. Bahkan, area pameran yang memiliki luas 50 ribu meter persegi disebutnya juga telah penuh terisi.
Selain pameran produk-produk unggulan Indonesia, dalam TEI kali ini juga diselenggarakan berbagai rangkaian kegiatan seperti Trade Tourism and Investment Forum yang bertujuan untuk memberi informasi serta solusi kepada dunia usaha dan kalangan pemerintah mengenai strategi dalam menghadapi tantangan
Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam acara tersebut di antaranya Darmin Nasution Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Enggartiasto Lukita Menteri Perdagangan, Airlangga Hartarto Menteri Perindustrian dan Retno Marsudi Menteri Luar Negeri. (jos/dwi/rst)