Minggu, 24 November 2024

Perusahaan Minyak Rusia Bangun Kilang Minyak USD 13 Miliar di Tuban

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Joko Widodo Presiden dan Vladimir Putin Presiden. Foto: Biro Pers

Joko Widodo Presiden mengawali kegiatannya pada hari ketiga kunjungan kerja ke Rusia dengan menerima kunjungan kehormatan dari Igor Sechin CEO Rosneft, beserta rombongan. Pertemuan antara Joko Widodo Presiden dan Igor Sechin dilaksanakan di ruang pertemuan Hotel Radisson Blu, Sochi, Korea Selatan, Jumat (20/5/2016).

Hadir dalam pertemuan tersebut di antaranya Darmin Nasution Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Thomas Trikasih Lembong Menteri Perdagangan, Susi Pudjiastuti Menteri Kelautan dan Perikanan, Rini Soemarno Menteri BUMN dan Dwi Soetjipto Dirut Pertamina.

Di Rusia, Rosneft dikenal sebagai perusahaan multinasional terbesar yang dimiliki oleh pemerintah dan menghasilkan berbagai macam produk perminyakan.

Dalam pertemuan dengan Joko Widodo Presiden, Rosneft berharap untuk dapat melakukan kerja sama dengan Pertamina untuk dapat membangun kilang minyak di Tuban, Jawa Timur, dengan total investasi sebesar USD 13 miliar dan kapasitas produksi sebesar 320 ribu barel per hari.

Selain bekerja sama untuk dapat membangun kilang minyak di Tuban, Rosneft juga berkomitmen agar Pertamina dapat berperan serta dalam penambangan minyak di Rusia untuk kemudian dibawa ke Indonesia sebagai cadangan minyak nasional.

“Kita memang sudah melakukan pembicaraan cukup dalam dan mereka (Rosneft) berkomitmen bahwa Pertamina dapat turut berpartisipasi di ladang-ladang minyak di Rusia,” terang Menteri BUMN dalam keterangan persnya usai pertemuan tersebut.

Pemerintah Indonesia saat ini sedang melakukan studi kelayakan terhadap ladang-ladang minyak Rusia tersebut dan menemukan kesimpulan bahwa ladang tersebut layak untuk digunakan.

“Potensinya kita targetkan 200 juta barel total, tapi harapannya dapat 35 ribu barel per hari,” ujarnya seperti dalam siaran pers yang diterima suarasurabaya.net.

Dalam pertemuan, presiden menekankan agar kesepakatan pembangunan kilang di Tuban tersebut untuk segera diselesaikan agar nota kesepahaman dapat ditandatangani pada Kamis (26/5/2016) di Jakarta.

“Kita targetkan dapat membangun penuh di 2018, kemudian presiden menekankan bahwa seharusnya bisa dilakukan di akhir 2017. Mereka beri janji kepada presiden akan bekerja sekeras mungkin untuk bisa mencapai target yang diharapkan,” tandas Rini.

Namun demikian, diinformasikan oleh Menteri BUMN, Joko Widodo Presiden mencari kemungkinan apakah selain kerja sama pembangunan kilang, pihak Rosneft turut berkenan untuk bekerja sama dalam pembangunan storage atau tempat penyimpanan cadangan minyak di Indonesia. Rosneft pun kemudian menyanggupi permohonan tersebut.

“Mereka (Rosneft) mau memberikan komitmen itu, bahkan mereka ingin menjadikan Tuban sebagai kota penghubung perdagangan minyak,” ujarnya.

Rini juga menambahkan bahwa Presiden Joko Widodo amat senang dengan kemungkinan kerja sama yang memungkinkan Indonesia punya cadangan minyak nasional di negeri kita sendiri.

Dwi Soetjipto, Dirut Pertamina, yang turut hadir dalam keterangan pers tersebut menambahkan bahwa dalam kerja sama antara Rosneft dengan Pertamina nantinya, Pertamina akan memiliki peran yang lebih besar. Senada, Rini Soemarno juga menerangkan bahwa bentuk kerja sama antara keduanya akan berupa joint.(jos/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
27o
Kurs