PT Industri Kereta Api (INKA) Persero mulai mengekspor sebanyak 15 gerbong kereta api ke Bangladesh yang dikirim melalui Dermaga Jamrud, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Ekspor 15 gerbong ini merupakan tahap pertama dari 150 gerbong pesanan Banglades. “INKA sudah siap 15 ini merupakan bagian dari total 150 kereta yang akan diekspor ke Bangladesh,” kata Agus H Purnomo, Direktur Utama PT INKA, ketika memberikan sambutan pelepasan ekspor kereta di Dermaga Jamrud, Kamis (31/3/2016).
Menurut dia, sisa ekspor akan dipenuhi dengan pengiriman tiap bulan dan dijadwalkan pada akhir 2016 total 150 kereta dengan kontrak senilai US72,3 juta dolar bisa terkirimkan.
Sementara itu, selain Agus Purnomo, pelepasan ekspor ke Bangladesh kali ini juga dihadiri oleh Bambang Soemantri Brodjonegoro, Menteri Keuangan; Thomas Lembong, Menteri Perdagangan; Yuddy Chrisnandi Menteri PAN dan RB; Soekarwo, Gubernur Jawa Timur; Djarwo Suryanto, Direktur Utama PT Pelindo III; dan Ngalim Sawega Direktur Eksekutif Eximbank.
Agus Mengatakan, PT INKA saat ini juga sedang mengajukan tender pengadaan kereta tahap dua dari Banglades senilai US 120 juta dolar. Selain itu, dalam waktu dekat tender pengadaan kereta di Pakistan senilai US200 juta dolar juga akan diikuti. Begitu juga di Srilangka serta Thailand. “Prinsipnya kami siap asalkan ada bantuan pendanaan dari pemerintah,” kata Agus.
Bahkan saat ini, PT INKA juga sedang menjajaki untuk membangun perusahaan di Mesir. “Kami ditawari bangun pabrik di Mesir. Tapi INKA masih berat, kalau dimodali (pemerintah) kami siap ada di Mesir,” ujarnya.
Di industri kereta api, PT INKA saat ini mengaku telah siap untuk bersaing dengan industri-industri besar galangan kereta api asal China maupun India. “Dimana-mana kalau ada tender, pasti musuhnya China, tapi kalau kereta yang kualitas bagus satu atau dua kami masih siap menandangi, tapi kalau kualitas di bawah tiga ya berat,” ujarnya.
Sementara itu, Ngalim Sawega Direktur Eksekutif Eximbank mengatakan, untuk pembangunan kereta pesanan Bangladesh ini, pihaknya telah mengucurkan pinjaman ke PT INKA sebesar Rp300 miliar. “Ini sampai Desember, tapi prinsipnya kami siap mengucurkan pembiayaan lagi,” ujar Ngalim. (fik/dwi)