Organisasi Angkutan Daerah (Organda) Surabaya setuju jika angkutan umum kecil yang ada di Surabaya dijadikan angkutan penghubung (feeder) ke tempat-tempat antar moda seperti terminal, stasiun, atau jalur yang tidak bisa dilalui angkutan umum besar.
“Kami sepakat kalau angkot jadi feeder. Dengan catatan, kalau pemerintah sudah mensosialisasi re routingnya. Selain itu juga setelah angkutan masal cepat (AMC) di Surabaya sudah terealisasi,” kata Sunhaji Ketua Organda Surabaya saat dihubungi suarasurabaya.net, Selasa (12/1/2016).
Namun menurut Sunhaji, anggotanya banyak yang masih tidak antusias jika angkot dijadikan feeder. Sebab, mereka memang tidak tahu apakah perubahan itu menguntungkan para sopir atau tidak.
“Teman-teman sudah merasa nyaman dengan sistem lama. Yakni kerja, cari penumpang, lalu bawa setoran. Kalau dijadikan feeder kan akhirnya ditata baru lagi caranya untuk mencari penumpang,” ujar dia.
Untuk itu, Sunhaji menyarankan kepada Pemkot Surabaya agar melakukan sosialisasi secara menyeluruh kepada para sopir jika angkutan feeder benar-benar mau direalisasi.
“Soalnya selama ini sosialisasi pemkot hanya ke tingkat atas. Belum ke tingkat anggota. Pemerintah kalau mau sosialisasi jangan tanggung-tanggung,” katanya.(dop/rst)