Suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) dipangkas dari 12 persen menjadi sembilan persen per tahun yang secara resmi diberlakukan mulai 4 Januari 2016.
Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga Menteri Koperasi dan UKM di Jakarta, Senin mengatakan penyaluran KUR 2016 juga ditargetkan hingga Rp100 triliun dan berpeluang hingga Rp120 triliun.
Puspayoga mengapresiasi sejumlah bank pelaksana KUR yang mampu menyalurkan kredit itu hingga Rp22 triliun sampai tutup tahun 2015 atau sekitar 72 persen dari target Rp30 triliun.
“Capaian ini sangat bagus mengingat penyaluran KUR 2015 baru mulai 18 Agustus 2015. Kami mengapresiasi bank-bank pelaksana atas kerja kerasnya hingga 31 Desember 2015 tercapai penyaluran Rp 22 triliun,” kata Puspayoga seperti dilansir Antara.
Pada 2016, Komite Kebijakan KUR telah memutuskan penyaluran KUR ditingkatkan hingga Rp100 triliun dan bunga turun menjadi sembilan persen. Penyaluran masih dilakukan oleh tiga bank BUMN yakni Bank Rakyat
Indonesia, Bank Mandiri, dan Bank Negara Indonesia (BNI).
Di samping itu, dua bank swasta yakni Bank Sinar Mas dan MayBank yang khusus menyalurkan KUR bagi TKI dan dua BPD, yakni BPD Kalimantan Barat dan BPD Nusa Tenggara Timur.
Namun, pemerintah juga membuka peluang bank swasta berpartisipiasi menyalurkan KUR.
Saat ini, ada 10 bank swasta yang tengah diseleksi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selain juga ada enam Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang juga akan menyalurkan KUR.
Terhadap bank swasta dan BPD, diberlakukan persyaratan yakni memiliki NPL (Non Performing Loan) kurang dari lima persen dan portofolio kredit UMKM minimal lima persen.
“Kami berharap 10 bank swasta tersebut memenuhi persyaratan sehingga penyaluran KUR akan lebih cepat dan sasaran tercapai,” kata Menteri.
Pemerintah juga membuka kesempatan bagi lembaga keuangan nonbank (LKNB) untuk turut berpartisipasi dalam menyalurkan KUR.
Hanya saja, pada 2016 LKNB belum ada seleksi dan baru akan dilakukan dengan tahapan proyek percontohan.
Pada 2016, penyaluran KUR untuk tiga BUMN yang ditargetkan adalah BRI Rp67,5 triliun, Bank Mandiri Rp13 triliun, BNI Rp1,5 triliun.
Adapun BPD ditargetkan menyalurkan Rp2,5 triliun, bank umum lainnya (swasta) Rp4 triliun, dan Lembaga Keuangan Non Bank Rp1,5 triliun.
Puspayoga optimistis penyaluran KUR 2016 bisa tercapai dan didomniasi plafon KUR mikro dibandingkan KUR ritel.
Sebab, dengan semakin bertambahnya bank swasta dan Lembaga Pembiayaan Non Bank yang akan lebih banyak fokus kepada KUR mikro.
Plafon KUR mikro tahun ini sebesar Rp25 juta dan plafon KUR ritel sebesar Rp25 juta hingga 500 juta pernasabah.(ant/ipg)