Minggus ET Gandeguai General Manager PT Angkasa Pura 1 Kabupaten Biak Numfor, Papua, mengungkapkan bahwa manajemen maskapai Lion Air selama 12 Maret hingga 12 April 2016 akan menunda penerbangan (cancel flight) keberangkatan dan kedatangan di Bandara Frans Kaisiepo.
“Manajemen Lion Air sudah memberitahukan kepada pengelola otoritas Bandara Frans Kaisiepo Biak untuk melakukan cancel flight dengan alasan minimnya jumlah penumpang yang terbang,” katanya di Biak, Sabtu (12/3/2016).
Ia mengemukakan, adanya penundaan penerbangan dilakukan maskapai penyediaan jasa angkutan udara di Indonesia sebagai hal wajar karena mencegah adanya kerugian finansial akibat sepinya penumpang yang berangkat dari dan tujuan ke Biak.
Minggus menyebut, kebijakan itu pernah dilakukan manajemen Lion Air saat dirinya masih bertugas di Bandar Udara (Bandara) Pattimura Ambon, Maluku.
Contoh lain adanya penundaan terbang, menurut dia, beberapa hari lalu juga terjadi di Bandara Sam Ratulanggi Manado atas permintaan maskapai Citylink.
Minggus menyebut, data angkutan udara menggunakan jasa penerbangan Lion Air dari Bandara Frans Kaisiepo berkisar 50 hingga 70 penumpang setiap keberangkatan sehingga tidak menutupi biaya operasional maskapai bersangkutan.
“Harapan saya setelah kebijakan cancel flight selesai 12 April 2016 pihak manajemen ion Air dapat mengoperasikan lagi rute Biak-Makassar-Surabaya pulang pergi,” ujarnya seperti dilansir Antara.
Berdasarkan data operasional perdana maskapai penerbangan Lion Air di Bandara Frans Kaisiepo Biak pada 9 Desember 2015 dengan nomor penerbangan JT 806 jenis pesawat Boeing 737-900 ER melayani rute Biak-Makassar-Surabaya yang diresmikan Thomas Ondy Bupati Biak.(ant/ipg)