Di hadapan para pengusaha Korea Selatan, Joko Widodo Presiden menyampaikan bahwa dirinya merupakan fans Negeri Ginseng. Bukan hanya dirinya yang mengaku fans Negeri Ginseng namun juga anaknya, Kahiyang Ayu.
Pengakuan tersebut disampaikannya pada saat Presiden memberikan pidato kunci dalam forum bisnis Morning Tea with President Jokowi di Berkeley Suite, Hotel Lotte, Senin (16/5/2016).
“Jadi, Anda semua memiliki dua orang fans di Jakarta, saya dan anak saya,” ujarnya dalam pidato yang disampaikan dalam bahasa Inggris di hadapan para pengusaha Korea Selatan.
Jokowi Widodo mengagumi semangat kerja dari orang-orang Korea Selatan. Itu alasannya ngefans dengan negara gingseng tersebut.
Dalam forum tersebut, Presiden menceritakan bahwa dirinya pernah menghabiskan waktu selama 22 tahun sebagai produsen dan eksportir furniture.
“Saya mempekerjakan manager pabrik berkewarganegaraan Korea. Dalam tiga tahun, ia meningkatkan produktivitas pabrik saya dua kali lipat. Dua kali lipat!” ceritanya penuh semangat seperti dalam release yang diterima suarasurabaya.net.
Selain itu, Presiden Joko Widodo juga menunjukkan sebuah foto yang ditampilkan di layar lebar sembari menceritakan siapa yang ada di foto tersebut.
“Saya memiliki seorang anak perempuan, namanya Kahiyang Ayu. Saya menemaninya ketika menonton konser Shinee dua tahun lalu. Ini Ayu, saya, bersama Choi Min-ho (anggota Shinee),” terangnya sambil menunjukkan foto tersebut semasa beliau masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Setelah memberikan sambutan hangat kepada para pengusaha Korea, Presiden pun menjelaskan kepada para pengusaha Korea Selatan bahwa Indonesia menurutnya telah memiliki perekonomian yang stabil.
Presiden kemudian menyampaikan bagaimana pemerintah Indonesia mengusahakan kestabilan ekonomi tersebut, yakni pembangunan infrastruktur.
Pembangunan infrastruktur yang dipromosikan itu antara Pembangkit listrik 35 Gigawatt, 163 pelabuhan baru, 621 mil jalan tol baru, 2024 mil rel kereta baru, sistem irigasi untuk 1 juta hektar lahan, dan 49 bendungan untuk mendukung sistem irigasi tersebut.
Untuk mempermudah investasi, pemerintah telah mengeluarkan 12 paket kebijakan yang mencakup port clearance (izin berlayar) yang lebih cepat, biaya listrik yang lebih rendah untuk industri, penerbitan daftar negatif investasi dan banyak reformasi lainnya.
Di akhir sambutannya Presiden berusaha meyakinkan para pengusaha Korea Selatan agar berinvestasi di Indonesia karena pemerintah terus memperbaiki iklim investasi di Indonesia dengan menyederhanakan perizinan. “Saya akan membuat perekonomian Indonesia menjadi lebih terbuka,” kata Presiden. (jos/dwi)