Sabtu, 23 November 2024

Jembatan Jembrana Ambruk, Harga Kebutuhan Pokok Naik

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Jembatan Kladian Dangin Tukadaya Kota Negara Kabupaten Jembrana Bali, Sabtu (23/1/2016) malam ambrol. Foto: AKP I Gede Sumadra Kasatlantas Polres Jembrana

Para pedagang kebutuhan pokok di Pasar Badung, Kota Denpasar menaikan harga sejumlah barang dagangan akibat ambruknya jembatan penghubung di jalur utama Denpasar-Gilimanuk, Kabupaten Jembrana.

Oka Pratiwi seorang pedagang sembako, Jumat (29/1/2016) mengatakan, imbas dari tidak berfungsinya jembatan di jalur utama Denpasar, Gilimanuk, Jembrana harga sembako di Pasar Badung naik.

“Kami memutuskan untuk menaikan harga sembako karena dilihat dari biaya transportasi yang meningkat karena harus melewati Kabupaten Buleleng” ujarnya.

Menurut Pratiwi, para pedagang di pasar memutuskan untuk menaikan harga untuk kebutuhan sembako, karena jalur distribusi yang akan dikirimkan dengan menggunakan jasa transportasi dari Kabupaten Buleleng mengalami hambatan pascaputusnya jembatan tersebut.

“Pengangkutan bahan kebutuhan sembako dengan menggunakan truk, kini harus memilih jalan memutar arah pasca jembatan ambruk. Perjalanan yang jauh musti ditempuh, jadi kebutuhan harga sembako mahal,” imbuhnya.

Ia menjelaskan, dari biaya transportasi yang tadinya dipatok dengan harga Rp210 perkilogramnya sekali jalan kini bisa mencapai Rp290 perkilogram, sekali jalan.

“Meningkat biaya transportasi ini perjalanan yang ditempuh dari Surabaya menuju Denpasar,” ungkapnya.

Oka Pratiwi mengaku, untuk angkutan menggunakan truk kecil biaya sekali jalan naik menjadi Rp320 perkilogram yang sebelumnya Rp230 perkilogramnya.

“Mudah-mudahan jembatan bisa cepat diperbaiki agar nilai biaya transportasi kembali normal, sehingga perekonomian di pasar ini bisa kembali seperti semula,” harap Jero suci, pedagang sembako di pasar Badung. (ant/dwi/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs