Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Wakil Gubernur Jawa Timur mengakui pembenahan pelabuhan yang saat ini digalakkan pemerintah telah berhasil meningkatkan perekononiam di Jawa Timur.
“Pelabuhan di Jatim sudah terbukti hasilnya, namun masalahnya masih pada pembangunan insfrastruktur dan konektivitas,” kata Gus Ipul usai menghadiri Kongres Maritim Indonesia I di Surabaya, Jumat (2/12/2016).
Menurut dia, proses ekspor dan impor saat ini sudah semakin lancar sehingga perlu dukungan konektivitas transportasi di darat sehingga perlu dipikirkan pembangunan insfrastruktur memadai.
Karenanya, pembenahan konektivitas darat tidak hanya dengan perbaikan jalan melainkan juga perbaikan layanan baik itu layanan truk maupun layanan kereta api.
Gus Ipul, mengatakan, maritim dan laut merupakan masa depan sehingga harus dikelola sebaik-baiknya karena bermanfaat sangat besar untuk negara dan masyarakat.
Dari pengalaman belajar di negara lain, kata dia, proses pengelolaan yang baik didukung teknologi canggih dan tanpa urusan berbelit serta sumber daya manusia memadai.
“Saat ini pengoperasian Pelabuhan Tanjung Tembaga Baru di Kabupaten Probolinggo ditambah pengoperasian Teluk Lamong Surabaya juga mampu menekan impor Jatim dari Singapura,” kata dia.
Dengan layanan yang memadai, maka kini impor barang dari luar negeri memang tak harus singgah ke Singapura sehingga bisa menekan biaya.
Sementara itu, Ridwan Djamaludin, Deputi Bidang Infrastruktur Kemenko Kemaritiman mengatakan pemerintah akan menjadikan hasil Kongres Maritim Indonesia I ini sebagai bahan masukan untuk pengambilan kebijakan dalam sektor kemaritiman, khususnya di bidang infrastruktur.
Ia mengatakan, pemerintah sangat berkepentingan dengan diadakannya Kongres Maritim Indonesia I untuk mewujudkan cita-cita menjadi poros maritim dunia, sebagaimana yang dicanangkan Joko Widodo Presiden. (fik/ipg)