Janji Presiden Turunkan Harga Daging Sapi Rp80 ribu/kg Hanya Retorika

Asosiasi Pedagang Daging Sapi Seluruh Indonesia (APDASSI) menyangsikan janji Jokowi Presiden bisa menurunkan harga daging sapi di bawah Rp80/kg menjelang lebaran.

Meskipun niat Presiden itu baik, sayangnya tidak disertai kajian penyebab harga daging sapi ini naik.

Mahmudin wakil ketua APDASSI mengatakan, harga daging sapi itu melonjak naik bukan satu dua bulan tapi sejak pemerintahan SBY.

Hatta Rajasa Menko Ekonomi kala itu sudah berupaya mengatasinya dengan mengimpor daging sapi dari Australia tapi tidak bisa menurunkan harga daging sapi.

Sedangkan daging dari Australia yang dijual melalui Bulog tidak disukai masyarakat.

“Jokowi seharusnya belajar dari pengalaman ini dan tidak menggampangkan persoalan tanpa mencari akar permasalahannya,” kata Mahmudin.

Pedagang terpaksa menjual harga daging sapi dengan harga tinggi karena yang diterima dari distributor sudah mahal.

“Dan ini terkait dengan biaya perawatan dan transportasi, tidak berdiri sendiri,” kata anggota pengurus APDASSI.

Di jakarta sendiri, harga daging sapi mencapai Rp150 ribu/kg dari harga sebelumnya Rp110 ribu/kg.

Jokowi mengatakan telah memerintahkan Menterinya sejak tiga minggu lalu, agar melakukan upaya untuk menurunkan harga daging sapi yang masih cukup tinggi.

Presiden tidak mau tahu bagaimana caranya, yang penting menjelang lebaran harga daging harus di bawah Rp80 ribu/kg.

Kata Presiden, di beberapa negara seperti Malaysia, Thailand dan Singapura harga daging lebih murah, mengapa di Indonesia tidak bisa.

Untuk menstabilkan harga daging sapi pemerintah berencana impor 10.000 ton daging yang akan dilakukan sebelum Ramadan. (jos/dwi)