Niko Wiradinata, Bussines Inovator Creative Marketer yakin omset e-commerce di Indonesia akan semakin meningkat dengan adanya dukungan infrastruktur dari pemerintah. Saat ini, Indonesia memang terus berkembang sehingga e-commerce diharapkan juga ikut berkembang.
“Kita memang selalu ketinggalan. Pada tahun 2012 misalnya, kita hanya punya 100 ribu titik wifi, padahal di tahun yang sama, Cina sudah memiliki 6 juta titik wifi,” kata Niko, ketika berbincang dengan Radio Suara Surabaya, Senin (12/12/2016).
Menurut Nico, dibandingkan negara lain ada beberapa faktor kenapa Indonesia tertinggal. Selain karena infrastruktur belum mendukung, masyarat Indonesia ternyata juga masih takut berbelanja online. Bahkan dari data yang ada, kata Nico, sebanyak 60 persen masyarakat Indonesia ternyata masih takut untuk memberikan informasi mengenai kartu kredit.
Selain itu, harga barang-barang offline di Indonesia juga masih cukup mahal sehingga belum mampu mendukung bisnis online. “Bayangkan di Cina, harga barang offline itu sepersepuluh lebih murah dari negara lain sehingga online-pun akhirnya juga murah,” kata dia.
Terkait Cina, saat ini sebenarnya ada peluang bagi Indonesia untuk mengalahkannya terutama di bidang makanan dan minuman. “Mayoritas pemuda Cina itu sekarang tidak percaya terhadap makanan produk dalam negeri mereka, jadi ini peluang Indonesia untuk menjual ke sana,” kata dia. (fik)