Jumat, 22 November 2024

Inflasi Jatim di November Sebesar 0,33 Persen

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Teguh Pramono Kepala Badan Pusat Statistik Jawa Timur. Foto: Abidin suarasurabaya.net

Selama Bulan November 2016, Jatim mengalami inflasi 0,33 persen. Inflasi ini juga diikuti 8 kota di Jatim, dengan nilai inflasi tertinggi Sumenep dan Kediri sebesar 0,53 persen. Kabupaten Banyuwangi mengalami inflasi terendah sebesar 0,25 persen.

Komoditas yang memberikan andil besar terjadinya inflasi antara lain bawang merah, cabai merah, cabe rawit, tarif pulsa telepon dan batu bata.

Sementara inflasi Jatim di tahun kalender Januari-November 2016 sebesar 2,16 persen dan inflasi year on year sebesar 3,02 persen

Untuk inflasi tahun kalender Januari sampai November dari 8 Kota di Jatim, Surabaya masih tertinggi inflasinya sebesar 2,64 persen, disusul Malang 2,03 persen dan Madiun 1,79 persen. Sementara Inflasi 8 kota year on year, Surabaya masih menepati inflasi tertinggi 3,61 persen disusul Malang 2,94 persen dan Madiun 2,39 persen.

Teguh Pramono Kepala BPS Jatim mengatakan, Surabaya menempati inflasi paling tinggi selama hampir setahun ini, karena kebutuhan pangan produk pertanian mendatangkan dari luar kota.

“Posisi Surabaya yang tidak terlalu dekat dengan area produksi pertanian juga jadi faktor inflasi relatif tinggi. Bisa juga terkendala transportasi, cuaca dan daya beli masyarakat yang membeli pangan untuk cadangan,” ujarnya di Kantor BPS Jatim, Kamis (1/12/2016).

Teguh mengatakan, cuaca buruk di tahun ini juga mengganggu wilayah produksi pertanian yang menyebabkan Gagal panen sehingga bahan pangan mahal. Khususnya Surabaya akan menjadi kota yang terimbas.

“Karena ketergantungan Surabaya pada produk pertanian dari daerah sangat tinggi,” katanya. (bid/den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs