Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini dibuka turun sebesar 27,16 poin di tengah minimnya sentimen positif yang muncul.
IHSG melemah 27,16 poin atau 0,52 persen menjadi 5.188,39. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 6,82 poin (0,76 persen) menjadi 888,66.
“Koreksi IHSG kembali terjadi seiring dengan terbatasnya katalis positif dari internal, sementara itu potensi tekanan dari ekternal juga masih belanjut,” kata Nico Omer Jonckheere Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities di Jakarta, Rabu (14/9/2016), seperti dilansir Antara.
Adanya potensi Bank Indonesia (BI), lanjut Nico, akan melonggarkan kebijakan moneter hingga tahun 2017 masih menjadi harapan positif dari dalam negeri.
Hal itu didukung oleh reformasi dalam 13 paket kebijakan dan ekspektasi membaiknya likuiditas menyusul masuknya dana repatriasi yang berimplikasi pada potensi penurunan Loan to Deposit Ratio (LDR).
Dari eksternal, lanjut dia, pelaku pasar masih menantikan hasil Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) untuk memperoleh petunjuk mengenai kebijakan kenaikan suku bunga Amerika Serikat. Sedianya, Federal Reserve yang akan melakukan pertemuan FOMC pada 21-22 September 2016.
Satrio Utomo Kepala Riset Universal Broker Indonesia menambahkan, ketidakpastian menjelang keputusan suku bunga AS terlihat masih sangat tinggi. Ketidakpastian ini membuat indeks Dow Jones Industrial (DJI) terkoreksi dan memengaruhi pergerakan IHSG.
Secara teknikal, pelemahan IHSG yang sedang berlangsung berpeluang terbatas. Meskipun demikian, pemodal sebaiknya hanya melakukan posisi jangka pendek selama IHSG masih berada dalam tren turun.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 64,84 poin (0,28 persen) ke level 23.280,60, indeks Nikkei turun 36,40 poin (0,22 persen) ke level 16.692,64, dan Straits Times melemah 10,55 poin (0,37 persen) posisi 2.807,87. (ant/rid/ipg)