Badan Pusat Statistik mencatat pada Januari 2016 harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani mengalami kenaikan sebesar 1,72 persen atau menjadi Rp5.205,73 per kilogram dari sebelumnya pada Desember 2015 sebesar Rp5.117,64 per kilogram.
“Begitu pula gabah kering giling (GKG), di tingkat penggilingan juga meningkat. Jika tidak dikendalikan, akan berpengaruh pada tingkat inflasi di bulan berikutnya,” kata Suryamin Kepala BPS dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (1/2/2016) seperti dilansir Antara.
Sementara untuk gabah kering panen pada tingkat penggilingan tercatat mencapai Rp5.290,78 per kilogram atau juga mengalami kenaikan sebesar 1,71 persen jika dibandingkan Desember 2015 yang tercatat harga sebesar Rp5.201,80 per kilogram.
“Rata-rata harga GKG di tingkat petani mencapai Rp5.689,13 per kilogram, atau mengalami kenaikan sebesar 1,02 persen, dan pada tingkat penggilingan menjadi Rp5.805,37 per kilogram atau naik sebesar 1,00 persen,” kata Suryamin.
Harga gabah kualitas rendah di tingkat petani juga mengalami kenaikan sebesar 0,35 persen menjadi Rp4.519,67 per kilogram dan di tingkat penggilingan naik 0,29 persen atau menjadi Rp4.614,11 per kilogram.
Dibandingkan dengan Januari 2015, rata-rata harga di tingkat petani untuk GKP mengalami kenaikan sebesar 3,54 persen, GKG naik 4,44 persen, dan gabah kualitas rendah mengalami kenaikan cukup tinggi mencapai 7,30 persen.
Di tingkat penggilingan juga terjadi kenaikan harga pada GKP sebesar 3,37 persen, GKG naik 5,01 persen dan gabah kualitas rendah naik 7,07 persen.
Pada Januari 2016, rata-rata harga beras kualitas premium di tingkat penggilingan sebesar Rp9.723,46 per kilogram atau naik sebesar 0,62 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Rata-rata harga beras kualitas medium di tingkat penggilingan sebesar Rp9.548,24 per kilogram atau naik sebesar 1,03 persen.
Sedangkan rata-rata harga beras kualitas rendah di tingkat penggilingan sebesar Rp9.280,39 per kilogram atau naik sebesar 0,84 persen.
Dibandingkan dengan Januari 2015, rata-rata harga beras di tingkat penggilingan pada Januari 2016 untuk kualitas premium naik 5,20 persen, kualitas medium naik 3,54 persen, dan kualitas rendah naik 5,87 persen.
Pemantauan tersebut berdasarkan 847 transaksi penjualan gabah di 21 provinsi selama Januari 2016, didominasi transaksi gabah kering panen sebanyak 68,95 persen, gabah kualitas rendah 15,58 persen, dan gabah kering giling sebanyak 15,47 persen. (ant/dwi)