Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Timur fokuskan program-programnya pada upaya meningkatkan kapasitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), ini karena UMKM relevan untuk menjawab tantangan perekonomian saat ini.
“Tiga tahun terkahir kondisi ekonomi bangsa ini belum sepenuhnya stabil. UMKM cukup berat menghadapi tantangan perlambatan ekonomi. Kami memilih fokus memberdayakan UMKM,” terang Giri Bayu Kusumah Ketua Umum BPD HIPMI Jawa Timur.
Lebih jauh Giri menambahkan bahwa dalam dua tahun terakhir HIPMI Jawa Timur sudha menggelar sekurangnya 44 kali workshop bagi UMKM. Workshop tentang pelatihan manajemen pemasaran, keuangan, ekspor-impor, serta peningkatan nilai tambah produk pertanian, dan waralaba.
“Workshop-workshop itu kami gelar dibeberapa kota diantaranya di Gresik, Banyuwangi, Sidoarjo, Jombang, Kediri, Sumenep dan Jember. Dari workshop yang sudha kami gelar itu, sekurangnya 400 UMKM telah hadir dan mengikuti workshop,” tambah Giri.
Secara umum workshop memang tidak hanya diikuti oleh UMKM tepai juga diikuti oleh anggota HIPMI. Dan berdasarkan verifikasi data, hingga saat ini anggota HIPMI Jawa Timur tercatat 1.479 dan tersebar di 27 cabang kabupaten dan kota.
Para anggota yang sebagian besar memang pengusaha muda tersebut dengan berbagai industri atau usaha yang mereka tekuni ternyata masing-masing mampu menyerap tenaga kerja sekurangnya 7.500 orang.
“Anggota HIPMI Jatim mempunyai usaha dibanyak sektor. Dari pertanian hingga teknologi informasi. Jumlah tenaga kerja yang diserap mulai dari 4 orang per unit usaha sampai ada yang punya 800 karyawan. Total anggota HIPMI Jatim mempekerjakan sekitar 7.395 pekerja,” pungkas Giri saat ditemui suarasurabaya.net.
Terkait rapat kerja daerah (Rakerda) ke XIV yang digelar di Surabaya pada Rabu (14/12/2016), tema yang dipilih adalah: Menciptakan Nasionalisme sebagai Landasan Pengembangan Entrepreneur Muda Indonesia.
Tema tersebut dikaitkan dengan upaya untuk menciptakan pengusaha-pengusaha muda yang punya jiwa berbakti kepada bangsa dan negeri tercinta ini.
“Kami ingin melahirkan dan mencetak pengusaha yang tidak egois. Jangan selalu berpikir laba dan keuntungan semata. Pengusaha tetap harus beretika, dan selalu memiliki jiwa berbakti kepada bangsa dan negaranya. Itu keinginan kami,” pungkas Giri Bayu Kusumah.(tok/rst)