Sabtu, 23 November 2024

Empat Faktor yang Membuat Pangan Indonesia Lumpuh

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Ilustrasi. Foto: Dok. suarasurabaya.net

Dari tahun ke tahun, bahkan selama 30 tahun terakhir pasca Orde Baru, masalah pangan di Indonesia tidak pernah teratasi.

Ismed Hasan Putro Ketua Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) mengatakan, ada 4 faktor yang membuat pangan di Indonesia mengalami kelumpuhan dan tidak bisa teratasi.

Persoalan pangan nasional itu, pertama, desain pangan pemerintah masih konvensional, belum modern seperti Jepang atau China. Selain itu, distribusi pangan masih pendekatan feodalistik, infrastruktur pangan yang diandalkan untuk distribusi adalah peninggalan Orde Baru. Terakhir, regulator (pemerintah) masih terperangkap kepentingan pemburu rente atau mafia pangan

“Jadi 4 hal ini yang membuat problem pangan Indonesia itu selama 30 tahun terakhir ini tidak terselesaikan. Bahkan pasca Orde Baru itu lumpuh. Akibatnya konsumen selalu didera secara laten oleh permainan manuver sekelompok mafia pangan dan elite politik,” ujar Ismed dalam diskusi yang membahas soal pangan di Cikini, Jakarta, Sabtu (4/6/2016).

Menurut dia, masalah ini akan terus berkesinambungan apabila political will pemerintah masih setengah hati dan pemerintah tidak bisa mengkonsolidasikan secara sinergis kepada semua pihak terkait untuk koordinasi agar masalah teratasi dalam jangka panjang.

“Sudah saatnya kita merancang agar problem pangan diatasi bukan untuk setiap lebaran tetapi seharusnya minimal Repelita, lima tahun, atau bahkan 10 tahun atau 45 tahun,” kata dia.

Ismed mengatakan, data-data soal pangan yang dimiliki pemerintah saat ini tidak efektif dan tidak dijalankan. Kalau memang dijalankan, tentu tidak akan ada gejolak laten masalah pangan.(faz/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs